Tesis ini membahas mengenai salah satu modus operandi kecurangan dalam pasar modal yang dilakukan pemegang saham pengendali suatu perusahaan terbuka, yakni modus operandi pengeluaran kas fiktif atas dana hasil penerbitan saham baru right issue kepada kontraktor-kontraktor fiktif fraudulent disbursement yang kemudian dialirkan kepada pemegang saham pengendali untuk mendanai pembelian saham perusahaan terbuka yang sebelumnya telah dibeli oleh penjamin emisi underwriter pada penerbitan saham baru. Sehingga dengan demikian pemegang saham pengendali dapat memperoleh saham perusahaan terbuka dengan tanpa melakukan kontribusi modal dalam bentuk apapun. Berdasarkan analisis manajemen risiko dan analisis yuridis normatif penyebab utama kecurangan yang dialami perusahaan faktor kesempatan karena terbatasnya jurisdiksi hukum negara Republik Indonesia, longgarnya ketentuan serta pelaksanaan hukum dan peraturan pasar modal negara Republik Indonesia; serta faktor niat, faktor keserakahan, faktor pengungkapan, faktor kebutuhan, faktor tekanan. Penelitian ini bersifat kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif, dengan menggunakan data-data primer yang diperoleh dari perusahaanterkait dalam rentang waktu tahun 2007 - 2009.
This thesis discusses a form of modus operandi of capital market fraud conducted by a controlling shareholder of a listed company, i.e., the modus operandi of fraudulent cash disbursement of right issue proceeds to fictious contractors which then distributed to the controlling shareholder to fund the purchase the listed company rsquo s shares that were previously purchased by an underwriter upon the right issue. As a result the controlling shareholder were able to acquire the listed company rsquo s shares without making any kind of capital contribution. Based on risk management analysis and normative legal analysis the fraud suffered by the company was mainly caused by the opportunity factor due to the limited jurisdiction of the Republic of Indonesia, relaxed provisions and implementation of capital market laws and regulations in Indonesia, as well as intention factor, greed factor, disclosure factor, need factor, pressure factor. This is a qualitative descriptive research, based on primary data obtained from the relevant company within the timeframe of 2007 - 2009.