Penyalahgunaan operasi sesar dan dilakukan tanpa keperluan medis berisiko munculnya masalah kesehatan jangka panjang maupun pendek. Tren persalinan sesar di Indonesia tahun 2007-2012 mengalami peningkatan dua kali lipat. Sikap tenaga pemeriksa kehamilan menjadi isu dalam menurunkan angka persalinan sesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tenaga pemeriksa kehamilan dengan persalinan sesar. Metode penelitian cross sectional ini menggunakan sampel penelitian 5.143 wanita usia subur 15-49 tahun yang melahirkan anak terakhir di wilayah perkotaan Indonesia yang terpilih dalam sampel SDKI 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan kehamilan pada spesialis kandungan 6,6 kali lebih tinggi 95 CI 3,2-13,7 , sedangkan pemeriksaan kehamilan pada spesialis kandungan dan bidan 0,5 kali lebih rendah untuk melakukan persalinan sesar dibandingkan dengan pemeriksaan kehamilan 2,1 kali lebih tinggi 95 CI 1,0 ndash;4,3 untuk melakukan persalinan sesar dibandingkan dengan ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilannya di bidan setelah dikontrol oleh usia ibu, tempat periksa hamil, paritas, dan tempat melahirkan. Adanya interaksi spesialis kandungan dengan sosial ekonomi untuk persalinan sesar. Penetapan peraturan dilakukannya persalinan sesar oleh institusi kesehatan, serta melakukan upaya protektif dan preventif persalinan pada kelompok masyarakat ekonomi tinggi bertujuan untuk mengurangi terjadinya persalinan sesar yang tidak perlu.
Abuse of caesarean section and performed without medical purposes risky health long and short problems. Trends cesarean deliveries in Indonesia in 2007 and 2012 has increased two fold. The attitude of antenatal care provider become an issue in reducing the number of cesarean delivery. The purpose of this study is to know the relationship antenatal care provider with cesarean section. The methods of this this study is cross sectional, using sample of 5.143 women of childbearing age 15 49 years who gave birth to the last child through cesarean delivery and cesarean deliveries in urban areas selected in the sample Indonesia Demographic and Health Survey 2012.The results showed that antenatal care in obstetrician 6.6 times higher 95 CI 3.2 to 13.7 , while antenatal care in obstetrician and midwife 0.5 times less likely to perform cesarean delivery compared with antenatal 2.1 times higher 95 CI 1.0 to 4.3 to perform cesarean delivery compared with women who undergo pregnancy examinations in midwifery after controlled by maternal age, a pregnancy check, parity, and place of birth. Their interaction with the content of socio economic specialist for a cesarean delivery. Formation of rules does a cesarean delivery by health institutions, as well as make efforts to protective and preventive labor in high economic communities aim to reduce the occurrence of unnecessary cesarean deliveries.