ABSTRAKBayi prematur membutuhkan asuhan perkembangan yang adekuat, namun di beberapa rumah sakit pelaksanaan asuhan perkembangan belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan asuhan perkembangan oleh perawat. Desain penelitian adalah cross sectional, jumlah sampel 82 perawat di ruang perawatan neonatus level I, II, III di RSAB Harapan Kita dan RSPAD Gatot Subroto. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data penelitian dianalisis multivariat dengan regresi linier ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan penerapan asuhan perkembangan dengan : usia nilai p=0,016 , lama bekerja nilai p=0,001 , riwayat pelatihan nilai p=0,011 , dan efikasi diri nilai p=0,017 . Hasil pemodelan multivariat : pelatihan NICU, lama bekerja, dan efikasi diri adalah faktor dominan yang berhubungan dengan penerapan asuhan perkembangan. Peneliti menyarankan pelayanan keperawatan dapat memfasilitasi penyediaan dana dan pelatihan untuk perawat di ruang neonatus.
ABSTRACTPremature infants need adequate care development, but in some hospitals the implementation of developmental care is not optimal. This study aims to identify factors associated with the implementation of developmental care by nurses. The study design was cross sectional sample of 82 nurses in neonatal care level I, II, III in RSAB Harapan Kita and Gatot Subroto Army Hospital. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed with multiple linear regression multivariate. The results of the bivariate analysis showed no association with the development of care implementation age p value 0.016 , duration of work p value 0.001 , history of training p value 0.011 , and self efficacy p value 0.017 . Multivariate modeling results NICU training, long work, and self efficacy is a dominant factor associated with the implementation of developmental care. Researchers suggest nursing services can facilitate the provision of funds and training to nurses in neonates.