Kota Jambi yang berada di pesisir timur Pulau Sumatera dan menjadi ibu kota Provinsi Jambi, memiliki topografi yang relatif rendah, dan dialiri oleh Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi Utara dan Selatan, sebelah Utara dikenal dengan 'Kota Seberang' dan sebelah Selatan dikenal dengan 'Kota Jambi'. Seiring berjalannya waktu, semakin terlihat perbedaan di kedua daerah yang dibelah oleh aliran Sungai Batanghari ini, baik secara fisik maupun non-fisik, seperti ekonomi, sosial, dan budayanya. Daerah di sebelah Utara sering dinilai kurang berkembang, statis, masih sangat tradisional bahkan cenderung kumuh. Padahal daerah ini memiliki begitu banyak potensi yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan mempercepat pembangunan, salah satunya adalah kerajinan Batik Jambi.
Tujuan dari tesis perancangan ini adalah untuk menghasilkan pedoman dalam pengembangan kawasan Kota Seberang yang menjadi daerah penghasil kerajinan, serta mengidentifikasi bentuk fisik ruang kota yang terjadi akibat penataan tersebut. Untuk itu dalam prosesnya perancangan ini menggunakan metode studi kasus dan konsep urban katalis yang dapat memberikan multiplier effect dalam pembangunan daerah disekitarnya. Tesis perancangan ini menghasilkan bahwa katalis diperlukan untuk mempercepat pembangunan di Kota Seberang, hal ini terjadi karena efek-efek positif dari munculnya katalis.
Jambi city which is located on the east coast of Sumatera Island and became the capital of Jambi Province, has a relatively low topography, and fed by the Batanghari River which is the longest river on the island of Sumatera. Batanghari River divides Jambi city into north and south, in the north known as the ldquo Kota Seberang rdquo and the south known as ldquo Jambi rdquo. There are some differentiation between this two areas which divided by the Batanghari River, both physical and non physical, such as economic, social, and cultural. The north area often rated less developed, static, traditional and tend to be seedy. This area has so much potential that can be used to develop and accelerate the development of Seberang Kota, one of them is Batik Jambi. The purpose of this design thesis is to produce guidelines to develop Kota Seberang as crafts region, and identifying the physical form of urban space resulting from the arrangement. This design process using the case study method and the concept of urban catalyst that can provide a multiplier effect in the development of the area. The results of this thesis is the catalyst needed to accelerate development in Seberang, this could happens because the positive effects of the rise of the catalyst.