ABSTRAKMemasuki tahun ke-lima pelaksanaan program, P2KK semestinya menjadi program yang mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat di Kelurahan. Namun demikian, sampai akhir tahun 2015 masih ada kelurahan yang belum dapat mengakses program tersebut, bahkan Kelurahan Kotabaru tercatat tidak dapat mengakses P2KK secara penuh dalam 2 dua tahapan pelaksanaan selama 2 dua tahun berturut-turut yakni pada tahun 2014 dan 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif di mana tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan gambaran mengenai pelaksanaan P2KK di Kelurahan Kotabaru. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan P2KK di Kelurahan Kotabaru tidak berhasil mencapai tujuannya yaitu menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam pembangunan. Hal ini disebabkan karena rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan P2KK yang disebabkan oleh kendala yang bersumber dari internal dan eksternal komunitas
ABSTRACTEntering a fifth years of P2KK, it should have become an accessible program for sub district rsquo s people at any level. However, until the end of 2015, there are several sub ditricts could not access that program. Even, Kotabaru sub district could not completely access P2KK in two implementation stages in two consecutive years 2014 and 2015 respectively . This research employs descriptive qualitative approach in order to provide a thorough description about the implementation of P2KK at Kotabaru sub district. The findings show that implementation of P2KK at Kotabaru sub district cannot achieve its goal which is the establishment of people empowerment in development. It is due to the lack of people participation in the implementation stage of P2KK that caused by both internal and external communities