Topik penelitian ini adalah mengenai pronomina terikat dalam bahasa Manggarai. Meskipun bahasa Manggarai merupakan bahasa isolatif, ada dua jenis pronomina terikat yang menempel pada hampir semua kelas kata dalam bahasa itu. Dalam disertasi ini, kedua jenis pronomina terikat tersebut disebut Nom dan Gen. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui perilaku sintaktis Nom dan Gen dalam bahasa Manggarai, menjelaskan perbedaan perilaku sintaktis antara Nom dan Gen dalam bahasa Manggarai, dan menjelaskan pendesak yang menyebabkan menempelnya Nom dan Gen pada kata atau frasa dalam bahasa Manggarai. Data penelitian ini merupakan data rekaman percakapan sehari-hari di dalam rumah tangga dan dalam pertemuan arisan keluarga Manggarai di Depok. Selain itu, digunakan data teks yaitu Manggarai Texts yang dikumpulkan oleh Verheijen sekitar tahun 1960 1970. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori-teori sintaksis, khususnya mengenai argumen, diatesis, dan pronomina terikat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nom dan Gen sama-sama dapat menempel pada semua kelas kata dalam bahasa Manggarai, kecuali konjungsi. Akan tetapi, secara sintaktis Nom mengemban fungsi sintaksis sebagai subjek; sedangkan Gen, di samping menjadi pemilik dalam frasa nominal-posesif, juga menjadi bagian dari kata polimorfemis yang mengemban fungsi tertentu dalam kalimat. Pada kalimat yang berpredikat verba berargumen satu, Nom dan Gen menempel pada verba tesebut; sedangkan pada kalimat yang berpredikat verba berargumen dua dan berdiatesis aktif, Nom dan Gen menempel pada fungsi sintaksis objek kalimat. Pada kalimat berdiatesis pasif, Nom dan Gen menempel pada verba atau pada kata atau frasa berpemarkah pasif. Temuan lain adalah adanya konstruksi genitif d- yang berperilaku sintaktis mirip dengan Gen.
The topic of this research is about the bound pronouns in Bahasa Manggarai. Although Bahasa Manggarai is an isolating language, there are two types of bound pronouns which attach to almost all classes of words in the language. In this dissertation, these two types of bound pronouns are called Nom and Gen. The main objective of this study is to determine the syntactic behavior of Nom and Gen in Bahasa Manggarai, to explain the difference of syntactic behavior between Nom and Gen in Bahasa Manggarai, and to explain suppressor that causes attachment of Nom and Gen to words or phrases in Bahasa Manggarai. The data of this research is the data recording of daily conversations at home and in family gatherings in Manggarai Depok. In addition, the research also used text data found in Manggarai Texts collected by Verheijen around 1960 1970. The theories used are the theories of syntax, particularly striking argument, diathesis, and pronouns bound.
The results showed that the Nom and Gen are alike. They can attach to all classes of words in Bahasa Manggarai, except conjunctions. However, syntactically Nom carries syntactic function as a subject whereas Gen, in addition to being the owner of the nominal possessive phrase, also beccomes a part of the polymorphemic word which bears a specific function in the sentence. In sentences that the predicate verb has one argument, Nom and Gen are attached to the verb while in sentences that the predicate verb has two arguments and active diathesis, Nom and Gen are adhared to the object of the sentence. In passive sentences, Nom and Gen are attached to the verb or the word or passive marker. Another discovery was the genitive construction d which behaves syntactically is similar to Gen.