ABSTRAKBahasa vernakular merupakan ragam bahasa yang tidak memiliki status resmi, biasanya tidak
mengalami proses kodifikasi. Ragam ini biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari atau sebagai
lambang solidaritas. Para ahli linguistik berpendapat bahwa terdapat perbedaan karakteristik bahasa
yang digunakan antara laki-laki dan perempuan. Hal tersebut dapat diamati dan dibedakan. Tulisan ini
akan membahas mengenai hubungan antara gender dengan penggunaan bahasa vernakular dalam
pendeskripsian lukisan Slaapkamer te Arles pada mahasiswa Program Studi Belanda, Universitas
Indonesia.
ABSTRACTVernacular language is a variety of language that do not have official status, and that usually
do not undergo the process of codification. Usually, vernacular language is used in everyday
conversation or as a symbol of solidarity. Linguists argue that there's a certain difference in the
characteristics between the language that is used by men and women, that can be observed and
distinguished. This paper discusses about the relation of gender and the usage of vernacular language in
the description of the painting Slaapkamer te Arles on the students of Dutch Study Program,
Universitas Indonesia.