Garcinia griffithii and Garcinia cowa belong to the genus Garcinia. The genus Garcinia has been known to be a rich
source of secondary metabolites, such as xanthones, benzophenones, flavonoids, steroids, terpenoids, and other phenolic
derivatives. Previous investigations of endophytic fungi from G. griffithii revealed the presence of three compounds not
found in the host. In order to the continue the phytochemical work on endophytic fungi of G. griffithii, the constituent of
the endophytic fungi of G. griffithii was re-examined. In this study, a benzoyl compound similar to that found in the
endophytic fungus of G. cowa was observed. The same benzoyl compound was also isolated from the endophytic
fungus Acremonium sp of G. griffithii and Aspergillus sp of G. cowa with cultivation of eight weeks in static conditions
at room temperature. The culture medium was partitioned using ethyl acetate and evaporated to obtain the concentrated
extract. Isolation of compounds was performed using the chromatography method. The chemical structure was
proposed on the basis of spectroscopic data, including ultraviolet (UV), infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton
nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum
correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond correlation spectroscopy (HMBC), and correlation
spectroscopy (COSY).
Suatu Senyawa Benzoil Baru Hasil Isolasi dari Jamur Endofit Tumbuhan Kandis Gajah (Garcinia griffithii) dan
Asam Kandis (Garcinia cowa). Tumbuhan Garcinia griffithii dan Garcinia cowa termasuk ke dalam genus Garcinia.
Genus Garcinia dikenal kaya dengan kandungan metabolit sekunder, seperti santon, benzofenon, flavonoid, steroid,
terpenoid, dan turunan fenolik lainnya. Penelitian sebelumnya terhadap jamur endofit dari G. griffithii telah menemukan
tiga senyawa yang tidak ditemukan dalam tumbuhan inangnya. Sebagai lanjutan dari penelitian fitokimia mengenai
jamur endofitik tumbuhan G. griffithii, kandungan kimia dari jamur endofitik ini kembali diteliti. Dalam studi ini, juga
diperoleh senyawa benzoil yang sama dengan yang ditemukan dalam jamur endofit tumbuhan G. Cowa. Senyawa
benzoil yang sama juga dapat diisolasi dari jamur Acremonium sp tumbuhan G. griffithii dan dari jamur Aspergillus sp
tumbuhan G. cowa dengan masa kultivasi delapan minggu dalam kondisi statis pada suhu kamar. Medium kultur
dipartisi menggunakan etil asetat dan dievaporasi untuk mendapatkan ekstrak pekatnya. Isolasi senyawa dilakukan
dengan metode kromatografi. Struktur kimia diusulkan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi ultraviolet (UV),
infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic
resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond
correlation spectroscopy (HMBC), dan correlation spectroscopy (COSY).