The objective of this work was to study the virulence of 15 Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) isolates collected in
three provinces in Indonesia (North Sumatra, South Sumatra, and South Sulawesi) based on five Indonesian differential
rice genotypes and 10 near isogenic lines (NILs) that have been known to differ in their resistance to bacterial leaf
blight (BLB), in a greenhouse assessment. In addition, this study also aims to monitor the responses of 31 rice
genotypes (21 NILs, five differentials, five improved cultivars) to BLB disease in a field experiment. The 15 isolates
showed different virulence patterns on the NILs?genotypes with a single resistance gene indicating the pathogen
diversity. Eight different pathotypes were present, as demonstrated by a particular virulence pattern of each isolate on
the genotypes. Determination of Xoo pathotype revealed that Xoo pathotypes responded differently based on their
reaction to NILs and Indonesian differential genotypes. The field assessment demonstrated the incidence and severity of
BLB disease on rice genotypes ranging from 25% to 100% and 5.5% to 72.91%, respectively, while the mean disease
index ranged from 1.15% to 72.9%. The disease response varied among rice genotypes. IRBB50 (Xa4+xa5), IRBB51
(Xa4+xa13), IRBB52 (Xa4+Xa21), IRBB53 (Xa4+Xa21), IRBB56 (Xa4+xa5+xa13), IRBB57 (Xa4+xa5+Xa21),
IRBB59 (Xa4+xa13+Xa21), IRBB64 (Xa4+xa5+Xa7+Xa21), IRBB66 (Xa4+xa5+Xa7+xa13+Xa21), IRBB7(Xa7),
Angke (Xa4+xa5) and Code (Xa4+Xa7) were revealed to be highly resistant to the BLB pathogen. These genotypes
have potential as genetic material for the pyramiding of several resistance genes for the development of rice resistance
to BLB disease in Indonesia.
Penentuan Patotipe Xanthomonas oryzae pv oryzae Asal Populasi Indonesia Penyebab Penyakit Hawar Daun
Bakteri dan Reaksinya pada Padi Diferensial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari virulensi 15 isolat
Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) yang dikumpulkan dari tiga provinsi di Indonesia (Sumatera Utara, Sumatera
Selatan, dan Sulawesi Selatan) berdasarkan reaksinya pada lima genotipe padi diferensial Indonesia dan 10 galur padi
isogenik (NIL) yang telah diketahui perbedaan ketahanannya terhadap penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada uji di
rumah kaca. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memantau tanggap 31 genotipe padi (21 NIL, lima diferensial,
lima kultivar unggul) terhadap penyakit HDB pada pengujian di lapangan. Sebanyak 15 isolat menunjukkan pola virulensi
yang berbeda pada genotipe NIL dengan gen ketahanan tunggal, yang menunjukkan adanya keragaman patogen. Tercatat
delapan patotipe yang berbeda, seperti ditunjukkan oleh pola virulensi tertentu isolat pada setiap genotipe. Hasil
penentuan patotipe Xoo mengungkapkan bahwa tanggap reaksi patotipe Xoo berdasarkan reaksinya terhadap NIL dan
genotipe diferensial Indonesia berbeda-beda. Hasil penilaian di lapangan menunjukkan kejadian dan keparahan penyakit
HDB pada genotipe padi masing masing berkisar dari 25-100% dan 5,5-72,91%, sedangkan indeks penyakit berkisar
antara 1,15-72,9%. Tanggap penyakit bervariasi antar genotipe padi. IRBB50 (Xa4 + xa5), IRBB51 (Xa4 + xa13), IRBB52
(Xa4 + Xa21), IRBB53 (Xa4 + Xa21), IRBB56 (Xa4 + xa5 + xa13), IRBB57 (Xa4 + xa5 + Xa21), IRBB59 (Xa4 + xa13 +
Xa21), IRBB64 (Xa4 + xa5 + Xa7 + Xa21), IRBB66 (Xa4 + xa5 + Xa7 + xa13 + Xa21), IRBB7 (Xa7), Angke (Xa4 + xa5)
dan Code (Xa4 + Xa7) bereaksi sangat tahan terhadap patogen HDB. Genotipe tersebut memiliki potensi sebagai bahan
genetik piramida beberapa gen ketahanan untuk mengembangkan padi tahan terhadap penyakit HDB di Indonesia.