The explosive sensitivity upon the formation of supramolecular interaction between the nitro group of 3-nitro-1,2,4-
triazol-5-one (NTO) and metal ions (Mn+ = Li+, Na+, Be2+ and Mg2+) has been investigated using Density Functional
Theory at B3LYP/6-311++G** level of theory. The bond dissociation energy (BDE) of the C1?N6 trigger bond has
also been discussed for the NTO monomer and the corresponding complexes. The interaction and bond dissociation
energy of the C6?N7 trigger bond follow the order of NTO-Be2+ > NTO-Mg2+ > NTO-Li+ > NTO-Na+ > NTO
monomer. The enhancement of the trigger bond dissociation energy in comparison with the NTO monomer correlates
well with the complex interaction energies, trigger bond length, and charge transfer. The analyses of electron density
shifts have shown that the electron density of the nitro group shifts toward the C1?N6 trigger bond upon the formation
of the supramolecular interaction. As result, the trigger bond is strengthened and the sensitivity of NTO is reduced.
Some of the calculated results agree with the experimental values.
Sensitivitas Peledak Akibat Pembentukan Kompleks 3-Nitro-1,2,4-Triazol-5-One dan Ion Logam berdasarkan
Teori Fungsional Kerapatan. Sensitivitas peledak yang terbentuk dari interaksi supramolekuler senyawa 3-nitro-
1,2,4-triazol-5-one (NTO) dan ion logam (Mn+ = Li+, Na+, Be2+ and Mg2+) telah dipelajari menggunakan Teori
Fungsional Kerapatan pada tingkatan teori B3LYP/6-311++G**. Energi pemutusan ikatan pada ikatan pemicu ledakan
(C1-C6) juga telah dipelajari untuk monomer NTO dan senyawa kompleksnya. Energi ikat dan energi pemutusan ikatan
mengikuti urutan: NTO-Be2+ > NTO-Mg2+ > NTO-Li+ > NTO-Na+ > monomer NTO. Peningkatan energi pemutusan
ikatan berbanding lurus dengan energi ikat, panjang ikatan pemicu ledakan dan transfer muatan. Analisis perubahan
kerapatan elektron menunjukkan bahwa kerapatan elektron gugus nitro berpindah pada ikatan C1-N6 ketika kompleks
terbentuk. Hal ini menyebabkan ikatan pemicu ledakan menjadi semakin kuat sehingga sensitivitas NTO menjadi
berkurang. Hasil kajian teoritis ini sesuai dengan hasil kajian eksperiemen.