Memantapkan ketahanan pangan merupakan prioritas utama pembangunan, karena pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar bagi manusia. Ketahanan pangan juga sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik dan keamanan atau ketahanan nasional. Salah satu pilar penting dalam membangun ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan. Aspek produksi menjadi salah satu aspek terpenting dalam ketersediaan pangan.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang wilayah ketahanan pangan di Kabupaten Lebak berbasiskan data penginderaan jauh dan data jumlah penduduk dari BPS. Perkiraan wilayah ketahanan pangan tersebut berdasarkan rasio ketersediaan beras, yaitu keseimbangan antara faktor ketersediaan produksi dan kebutuhan. Informasi produksi pangan dapat diketahui berdasarkan data produktivitas dan luas panen tanaman padi sawah dari data penginderaan jauh citra MODIS, sedangkan informasi kebutuhan pangan diperoleh berdasarkan data jumlah penduduk dan konsumsi normatif dari BPS.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar desa di Kabupaten Lebak dapat mencukupi kebutuhan pangannya terlihat dari angka prosentase desa yang termasuk ke dalam kategori ketahanan pangan 'tinggi' sebesar 76,7%, sedangkan desa dalam kategori ketahanan pangan 'sedang' sebanyak 38 desa (12,62%) dan kategori ketahanan pangan 'rendah' sebanyak 32 desa (10,63%). Pola sebaran yang dimiliki untuk masing-masing kelas adalah pola sebaran acak.
Karakteristik desa yang termasuk ke dalam kategori ketahanan pangan tinggi 'tinggi' sebagian besar berada pada kemiringan lereng 0-3% atau datar sehingga lahan tersebut sesuai untuk pertanian padi sawah. Sedangkan pada kategori ketahanan pangan 'rendah' sebagian besar berada pada kemiringan >8% atau bergelombang hingga berbukit, sehingga untuk pertanian padi sawah diperlukan perlakuan-perlakuan yang bertujuan untuk pengendalian erosi serta meningkatkan produktivitas lahan.