This research investigates the effect of factors in Shah Model,
namely capability, authority and acceptance level, against the
effectiveness of the implementation of performance-based
budgeting for the Spending Unit (Satker) under the working
area of the Treasury Office (KPPN) Jakarta II. These three
factors consist of nine variables, namely performance
assessment ability, human resources ability, technical skills
ability, legal aspects authority, job procedural authority,
organizational authority, political acceptance, administrative
acceptance and motivational acceptance. This study uses
multiple linear regression to analyze the data, with purposive
sampling method. The result of hypothesis testing shows that
the variables of human resources ability, legal aspects authority,
organizational ability and political acceptance have a positive
effect on the effectiveness of implementation of performancebased
budgeting on Spending Units under the working area of
KPPN Jakarta II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
faktor-faktor dalam konsep Shah Model, yaitu faktor
kemampuan, otoritas, dan dukungan terhadap efektivitas
penerapan anggaran berbasis kinerja pada satuan kerja
lingkup KPPN Jakarta II. Ketiga faktor tersebut dijabarkan
menjadi sembilan variabel yang meliputi kemampuan
penilaian kinerja, kemampuan sumber daya manusia,
kemampuan teknis, otoritas hukum, otoritas prosedural,
otoritas organisasi, dukungan politis, dukungan administratif
dan dukungan motivasi. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan
pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling. Hasil dari pengujian hipotesis tersebut
menunjukkan bahwa variabel kemampuan sumber daya
manusia, otoritas hukum, otoritas organisasi dan dukungan
politis berpengaruh positif terhadap efektivitas penerapan
anggaran berbasis kinerja pada satuan kerja di wilayah kerja
KPPN Jakarta II.