Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan peningkatan angka insidens dan prevalensi diabetes tipe-2 di dunia. Strategi
utama upaya prevensi terhadap kejadian diabetes adalah kegiatan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat diberikan
pada pasien juga dapat melalui kader kesehatan sebagai pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian ini adalah quasi experiment
dengan pendekatan pretest-postest tanpa kelompok kontrol, dengan sampel 24 orang kader kesehatan Layanan Kesehatan
Cuma-Cuma Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan manajemen diabetes terhadap pengetahuan
dan keterampilan manajemen diabetes pada kader kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan pelatihan manajemen diabetes
meningkatkan pengetahuan manajemen diabetes secara bermakna (p= 0,001; α= 0,05). Skor ketrampilan manajemen diabetes
mengalami peningkatan namun tidak bermakna secara statistik (p= 0,387; α= 0,05). Karakteristik responden meliputi umur,
pendidikan, dan pengalaman tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan ketrampilan manajemen diabetes.