Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia are currently
high. One of factors causing the high risk of maternal and infant mortality is
too short birth intervals. This study aimed to learn determinants of birth intervals
among multiparous women in Indonesia. This study used data from
the Indonesia Demographic and Health Survey 2012 with 9,945 multiparous
women. The data was analyzed using Mann Whitney, Kruskal Wallis and logistic
regression tests. Median of birth intervals was 62 months and 22.8%
women had birth interval less than three years. Results showed that determinants
of birth intervals included maternal education, the last age of childbirth,
ideal family size, the use of contraception, infant mortality records and
survival of preceding child (p value < 0.05). The age of childbirth was a major
risk factor of too short birth intervals. It needs the improvement of communication,
information and education regarding maturation of age for marriage,
ideal number of children as well as the increase of contraceptive use in order to increase optimum birth intervals.
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi.
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko kematian pada ibu
dan bayi adalah kelahiran terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
determinan jarak antarkelahiran pada perempuan multipara di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan
Indonesia tahun 2012 pada 9.945 perempuan multipara. Analisis data
menggunakan uji Mann Whitney, Kruskal Wallis, dan regresi logistik. Median
jarak antarkelahiran sebesar 62 bulan dan 22,8% perempuan memiliki jarak
antarkelahiran kurang dari tiga tahun. Hasil menunjukkan determinan jarak
antarkelahiran pendek meliputi pendidikan ibu, usia terakhir melahirkan,
ukuran ideal keluarga, pemakaian kontrasepsi, riwayat kematian anak, dan kelangsungan hidup anak sebelumnya (nilai p < 0,05). Usia melahirkan
merupakan faktor yang paling berisiko terhadap jarak kelahiran terlalu
dekat. Diperlukan peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai pendewasaan usia pernikahan, jumlah anak ideal serta peningkatan pemakaian kontrasepsi dalam upaya meningkatkan jarak antarkelahiran optimum.