ABSTRAKKrisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada awal pertengahan 1997 telah memporak
porandakan kondisi ekonomi Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, ingin diketahui
a) investasi yang paling menguntungkan antara investasi pada instrumen investasi
saham, mata uang dan komoditi emas yang dilakukan pada periode Januari sampai
Juni 1998, b) tingkat pengembalian per minggu, serta C) adanya interaksi antara return
masing-masing instrumen dengan return per minggu. Ke tiga hal yang ingin diketahui
tersebut dituangkan dalam bentuk hipotesis.
Langkah yang dilakukan adalah dengan membentuk portofolio saham, portofolio
mata uang dan mengambil satu harga emas di pasar emas dunia. Portofolio saham
akan diambil dan 45 saham yang masuk dalam Indeks LQ-45, portofolio mata uang
akan diambil dari 5 mata uang kertas utama (major currency) yang diperdagangkan
Bank Indonesia, dan harga emas akan diambil dari quotation harga emas di pasar
Hongkong. Selain itu juga akan digunakan deposito bank sebagai salah satu indikator
kebijakan moneter pemerintah dalam masa krisìs.
Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan perhitungan portofolio dan
dibuktikan dengan pengujian statistik dengan menggunakan analysis of variance
(Anova). Karena penelitian ini menggunakan dua variabel, yaltu variabel return masing
masing instrumen investasi dan variabel return per minggu dari masing-masing
instrumen investasi, maka Anova yang dipakai adalah two way anova.
1. Untuk Hipotesis I, bahwa dengan nilal a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat pengembalian masing-masing instrumen
investasi. Hal ini berarti bahwa tingkat pengembalian dari ke tiga instrumen
investasi tersebut adalah sama.
2. Untuk Hipotesis II, bahwa dengan nilai a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat pengembalian per miriggu dari masing
masing instrumen investasi Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kondisi
transaksi yang bersifat seasonal yang dapat mempengaruhi investor dalam
berinvestasi.
3. Untuk Hipotesis Ill, bahwa dengan nilai a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat
interaksi antara tingkat pengembalian masing-masing instrumen dengan tingkat
pengembalian per minggu. Hal ini menunjukkan bahwa investor dapat melakukan
investasi dengan bebas di ke tiga instrumen tersebut, karena ke tiganya
mempunyai return yang sama, serta investasi di minggu manapun juga akan
memberikan return yang sama.
Berdasarkan hasil tersebut disarankan bagi investor untuk memilih risiko yang
terkecil yang bisa dilihat dari instrumen investasi yang memiliki coefficient of variation
yang terkecil, yaltu instrumen investasi saham.