Kebijakan moneter telah memainkan peranan yang penting dalam struktur perekonomian Indonesia, deregulasi moneter telah memberikan porsi yang lebih besar terhadap sektor moneter karena adanya efek perbankan yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Teori standar makroekonomi menyatakan bahwa kebijakan moneter sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan moneter memiliki efek yang merata secara nasional, hal ini dalam praktek seringkali tidak terjadi. Suatu negara pada umumnya memiliki daerah dengan karakteristik yang berbeda-beda sehingga efek kebijakan moneter tidak selalu seragam dan cenderung memiliki efek yang berbeda antar daerah.
Hipotesis yang dikembangkan dalam tulisan ini adalah transmisi kebijakan moneter daerah dapat berbeda-beda dalam merespon kebijakan moneter tunggal dikarenakan oleh faktor spesifik daerah tersebut dan karena adanya faktor interaksi antar daerah. Tulisan ini membuktikan adanya efek yang berbeda antar daerah dan kebjakan moneter di Pulau Sumatera dan Jawa. Transmisi kebijakan moneter diukur dengan menggunakan metode VAR (Vector Auto Regression) dan dalam menganalisa faktor determinan transmisi moneter daerah dianalisa dengan metode cross section.