Tujuan: menganalisis hubungan komposisi mikrobiota terhadap ekspresi HSP70 dan Caspase-3 pada jaringan kolon pasien yang menjalani kolonoskopi dalam upaya pengembangan kandidat deteksi dini untuk
pasien kanker kolorektal di Indonesia. Metode: penelitian potong lintang dilakukan pada 32 responden yang
menjalani pemeriksaan kolonoskopi. Selanjutnya diketahui bahwa 16 orang adalah penderita kanker kolorektal,
sementara 16 lainnya bukan kanker kolorektal (yaitu kolitis dan hemorrhoid interna). Komposisi mikrobiota
pada sampel feses diperiksa dengan menggunakan 16S rRNA Denaturing Gradient Gel Electrophoresis
(DDGE) sedangkan pemeriksaan immunohistokimia untuk menilai ekspresi HSP70 dan Caspase-3 diperiksa
dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin(HE) untuk mengetahui perubahan morfologis pada jaringan kolon.
Hasil: analisis dengan PCR-DGGE menunjukkan perbedaan komposisi mikrobiota yang terdapat pada pasien
kanker kolorektal dan bukan penderita kanker kolorektal. Semua pasien dengan kanker kolorektal menunjukkan
hilangnya pita dominan pada kelompok Bifidobacterium. Pengamatan histologi yang dihitung berdasarkan
uji Inter Class Corelation (ICC) didapati skor yang cukup tinggi (5,2-9,2) pada pasien kanker dan skor yang
lebih rendah (1,7-2,4) pada pasien bukan kanker kolorektal. Ekspresi HSP70 mengalami peningkatan secara
signifikan pada pasien kanker kolorektal dengan persentase tertinggi yaitu 84%, sebaliknya, ekspresi Caspase-3
mengalami penurunan dengan persentase tertinggi hanya 21%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
kejadian kanker kolorektal berhubungan dengan ekspresi HSP70 (p<0,001) dan berhubungan dengan ekspresi
Caspase-3 (p<0,001). Kesimpulan: penelitian ini mengindikasikan bahwa Bifidobacterium menjadi indikator
penting terhadap pasien kanker kolorektal yang ditunjukkan pada gambaran pita yang menghilang, sedangkan
ekspresi HSP 70 mengalami peningkatan dan ekspresi Caspase 3 terjadi penurunan yang signifikan.
Aim: to investigate the relationship between microbiota composition with HSP70 and Caspase-3 expressions
in colon tissue as an initial study to develop the candidate for early detection of colorectal cancer for Indonesian
patients. Methods: this is a cross-sectional study on 32 patients undergoing colonoscopy; 16 patients of colorectal
cancer (CRC) while the other 16 patients are not (colitis and internal hemorrhoid). The composition of microbiota
in stool samples was examined using 16S rRNA Denaturing Gradient Gel Electrophoresis (DDGE) while expression
of HSP70 was examined by immunohistochemistry and Caspase-3 by using Haematoxylin-Eosin(HE) staining to determine the morphological changes in colon tissue. Results: analysis of PCR-DDGE shows a different composition
of microbiota between patients with CRC and non-CRC. All CRC patients showed disappearance of dominant band
from Bifidobacterium groups. Histological observation based on Inter Class Correlation (ICC) test from all slide
showed a high scores (5.2-9.2) in CRC patients and low scores (1.7-2.4) in non-CRC patients. HSP70 expression
was increased significantly in CRC patients with the highest percentage of 84%, while expression of caspase-3
decreased with the highest percentage of 21%. Statistical analysis showed that the incidence of colorectal cancer
was associated with the expression of HSP 70 (p<0.001), and Caspase 3 (p<0.001). Conclusion: bifidobacterium is
an important indicator for colorectal cancer patients that show disappearance of dominant band, while expression
of HSP70 increased and the Caspase-3 expression decreased significantly.