ABSTRAKDalam rangka melaksanakan pembangunan jangka panjang di
Indonesia, dibutuhkan banyak modal untuk investasi. Adanya globalisasi di
berbagai bidang, termasuk di pasar finansial, rnenyebabkan lalu lintas modal
semakin terbuka dan modal yang dibutuhkan semakin mudah diperoleh.
Dengan semakin terbukanya lalu lintas modal dalam bentuk valuta
asing dan berbagai negara, maka resiko valuta asing yang ditimbulkannya akan
sernakin besar pula. Dan untuk mengatasi resiko tersebut, diperlukan berbagai
tindakan pengamanan (hedging).
Bank X sebagai bank devisa yang berbentuk BUMN, turut
menyediakan dan mengelola dana valuta asing untuk menunjang pembangunan
nasional. Di dalam mengelola dana valuta asing tersebut, Bank X menghadapi
berbagai resiko. Resiko yang dihadapi di antaranya adalah resiko akibat kurs
(nilai tukar) vaiuta asing dan resiko yang berkenaan dengan Posisi Devisa Neto
(PDN, tidak boleh melebilii 20% dari modal sendiri).
Dalam mengatasi resiko kurs valuta asing, Bank X melakukan
manajernen resiko dengan melaksanakan transaksi swap dan forward;
sedangkan untuk mengatur PDN, Bank X melakukan teknik squaring position.
Agar Bank X dapat sernakin efisien dalam rnenanganifmanajemen resiko dana
valuta asing, Bank X harus dapat melakukan sistem kontrol yang balk terhadap
pengelolaan dana valuta asing serta mampu mernanfaatkan instrumen-instrumen
pengamanan yang baru