ABSTRAKUsaha Modal Ventura di Indonesia masih relatif baru. Perkembangannya
baru terasa sekitar tahun 1995 ketika beberapa perusahaan Modal Ventura
Daerah mulai bermunculan. Bermula dari sebuah gagasan bagaimana
meningkatkan dan menumbuh kembangkan kegiatan usaha dan jiwa
wiraswasta pengusaha nasional kecil dan menengah, akhirnya muncul
sebuah keputusan berupa lembaga keuangan Modal Ventura. Pada tahun
1973 Departemen Keuangan dan Bank Indonesia mendirikan PT. BPUI
(PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia) yang selanjutnya mendirikan
PT.BAV (PT.Bahafla Artha Ventura) yang merupakan cikal bakal usaha
Modal Ventura di Indonesia. Namun mengingat pembinaan yang bersifat
terpusat dirasakan berat dan tidak efektif, maka PT.BAV mendirikan
PMVD (Perusahaan Modal Ventura Daerah) agar dapat tercapai sasaran
yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia memperoleh bantuan pinjaman
lunak sebesar 21 milyar Yen (Rp 460 Milyar) dan JEXIM (The Export
Import Bank of Japan) yang ditujukan untuk membantu meningkatkan
industni kecil/menengah termasuk koperasi di Indonesia. Melalui
PT.BAV, dana JEXIM tersebut disalurkan pemenintah untuk disebarkan
kepada PMVD di seluruh Indonesia yang kemudian menyalurkannya
kepada PPU yang dianggap layak untuk dibiayai dan menjadi mitra
usahanya.
Tanpa mengabaikan kontribusi perbankan dengan produk KUK-nya,
kelompok Jimbaran, Badan Koordinasi Pelaksana Kemitraan Usaha
Nasional atau perusahaan-perusahaan publik, maka peran lembaga
pembiayaan Modal Ventura semakin mendapat perhatian. Apalagi yang
tidak cuma menyalurkan bantuan permodalan melainkan mampu pula
melengkapinya dengan aktivitas pembinaan.
tJsaha Modal Ventura merupakan kegiatan pembiayaan daam bentuk
penyertaan modal kedalam suatu Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) untuk
jangka waktu tertentu. Usaha ini rnemiliki resiko yang tinggi karena tidak
ada jaminan bahwa investasinya akan kembali. Oleh karena itu diperlukan
analisa yang mendalam terhadap calon PPU sebelum mengambil
keputusan dalam pendanaan. Banyak metode yang bisa digunakan dalam
mengambil keputusan. Ada yang sekedar melal?ui akal sehat belaka
(Common Sense), melalui konsensus, atau keputusan yang ditetapkan
oleh pimpinan dalam suatu organisasi.
Thomas Saaty, seorang ahli matematika memperkenalkan suatu metode
dalam mengarnbil keputusan yang dikenal dengan Analytical Hierarchy
Process (AHP). Metode ini bisa diaplikasikan sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam menganalisa permohonan pendanaan calon PPU.
Ditengah keinginan pemerintah untuk memberi peluang lebih kepada
pengusaha kecil/menengah maka diawal perkembangannya, perusahaan
Modal Ventura memperoleh peran sebagai lembaga yang dititipi
pemerintah untuk mengangkat pengusaha kecil/menengah sekaligus
memikul peran sebagai sebuah perusahaan yang harus menjalankan bisnis
dan menclapatkan keuntungan.