"Dengan tersedianya data etnografi suku-suku bangsa tersebut di atas, tahap awal daripemanfaatannya bagi Pembangunan Nasional dapat memperoleh momentumnya, meskipun dimensi, ciri-ciri khusus dan dinamikanya masing-masing masih harus diteliti dan diungkapkan. Pembangunan Nasional Indonesia melalui berbagai GBHN, Repelita dan RPJM, dan selanjutnya kelak RPJP, dilaksanakan meliputi seluruh penjuru Tanah Air Indonesia, baik Pembangunan Sektoral maupun Pembangunan Daerah. Pembangunan Nasional pada hakekatnya identik dengan Pembangunan Daerah, dalam artian Pembangunan Nasional dilaksanakan di daerah-daerah. Dalam era Otonomi Daerah saat ini, Pembangunan Daerah dalam rangka Pembangunan Nasional memperoleh ciri baru, yaitu Daerah Membangun untuk mengisi Pembangunan Nasional."