Serangkaian deregulasi di bidang Perbankan disatu pihak memberi dampak positip dalam perbankan nasional, Namun dipihak lain juga menimbulkan sejumlah masalah bagi bank-bank yang tidak siap menerima perubahan perubahan tersebut. Permasalah tersebut antara lain adalah:
1. Besarnya rasio kredit bermasalah (non performing loans) akibat pemberian pinjaman yang overlending, banyaknya credit exceptions, tertalu collateral
approach dan ekspansi kredit yang tak hati-hati.
2. Kondisi ekonomi, dimana mencîutnya wilayah pasar yang dilayani bank akibat meningkatnya peran produk substitusi, kegagalan bisnis (business failure) nasabah, menurunnya penjualan bisnis nasabah dan sebagainya.
3. Belum efìsiennya lembaga perbankan nasional yang ditandai dengan lebarnya margin antara bunga pinjaman dengan bunga dana masyarakat.
4. Adanya kolusi (insider trading) antara manajemen, staf, pemegang saham dan kepada kelompok bisnis tertentu yang menurunkan keprcayaan masyarakat kepada lembaga perbankan.
5. Diabaikannya prosedur audit dan pengendalian oleh sejumlah bank.
Akibatnya sejumiah bank yang mengalami rnasaiah diatas menderita penurunan kinerja yang drastis. ini ditandai dengan menurunnya Kualitas Aktiva Produktif (KAP), rendahnya koiektibilitas, ROE, Profit Margin, dan secara keseluruhan menurunnya tingkat kesehatan bank. Kondisi penurunan kinerja ini sangat dirasakan oieh Bank X. Untuk itu sejumlah prioritas upaya pemulihan segera disiapkan, untuk kemudian
ditaksanakan serta dfevaiuasj keefektifannya Tentunya upaya-upaya tersebut diarahkan pada usaha yang dapat meningkatkan pendapatari, dapat menekan dan mengendalikan biaya, dan tidak berpengaruh Iangsung pada ekspansi aktiva.
Berdasarkan kondisi tersebut karya akhir ini disusuri dengan maksudmencari suatu strategi yang tepat untuk memulihkan kondisi Bank X agar menjadi bank yang sehat seperti sediakala. Dan sejumlah upaya yang dilakukan Bank X dewasa ini penelitian ditujukan untuk melihat kemungkinan pengembangan jasa feebased dan pemanfaatan kredit sindikasi sebagai salah satu alternatif perbaikan kinerja Bank X.
Pengembangan kredit sindikasi diintensifkan karena merupakan salah satu upaya menjual kredit-kredit yang telah existing namun sekarang mempunyai masalah pencianaan kalau dibiayai sendini oleh Bank X atau karena terkena peraturan Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK), disamping sejumlah keuntungan Iainnya. Sedang pengembangan jasa feebased ditingkatkan karena
aktivitas ¡ni merupakan salah satu alternatif strategi meningkatkan kinerja tanpa melalui ekspansì aktiva, mempunyai resiko rendah, serta diharapkan akan meningkatkan loyalitas nasabah.
Namun pengembangan kedua macam aktivitas tersebut tidak mudah karena menuntut peran SDM yang kapabel, inovatif, produktif, efisien dan berkualitas sesuai tuntutan nasabah, disamping tersedianya faktor penunjang lainnya seperti teknologi informasi dan fasilitas lainnya.
Dari hasil analisis eksternal dan internal perusahaan, terlihat bahwa peluang untuk mengembangkan kedua aktivitas tersebut masih terbuka luas. Namun sejumlah kelemahan internal dan kendala ekternal masih merupakan pekerjaan rumah manajemen yang harus diatasi untuk dapat memanfaatkan
peluang diatas.