UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Strategi pemasaran wkspor tekstil Indonesia ke Saudi Arabia

Legendariah Bur Rasuanto; Iskandar Zulkarnain, supervisor; Ahmad Fuad Afdhal, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994)

 Abstrak

Industri tekstìl dan produk tekstil (TPT) kini telah menjadi komoditi ekspor andalan di Indonesia. Selama dua dekade terakhìr, industri tekstil Indonesia telah berkembang pesat menjadi sangat terpadu dan modern, bahkan saat ini telab mengunakan teknologi paling maju di dunia Mulai dari industri pakaian jadi, pertenunan dan perajutan, pencelupan, pencetakan dan finishing, pemintalan, industri serat buatan, hingga industri petrokimia yang menyediakan bahan baku untuk serat.
Keberhasilan Indonesia dalam membangun industri TPT terutama didukung oleh berlimpahnya sumber daya manusia. Industri ini termasuk industri yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, bahkan merupakan industri kedua terbesar dalam hal merekrut tenaga kerja. Ditinjau dari sisi pemerintah, penciptaan lapangan kerja ¡ni berarti meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi nasional.
Seiring dengan upaya melepaskan ketergantungan terhadap basil ekspor minyak dan gas bumi, pemenntah makin menggiatkan usaha peningkatan ekspor. Selama ini, penyerap terbesar ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia adalah Amerika Serikat dan Masyarakat Eropa (ME). Tetapi kecenderungan terakhir menunjukkn bahwa pasar ¡ni hampir jenuh, karena volume ekspor TPT ke negara negara tersebut sangat ditentukan oleh hash perundingan bilateral yang dìadakan setiap tahun. Untuk mengurangi ketergantungan pemasaran tekstil kepada negara negara kuoaa tersebut, perlu dicari terobosan baru untuk diversifikasi dan memper luas ruang gerak pasar.
Pasar yang masih dapat ditingkatkan penetrasinya secara maksimal adalah di negara-negara non-kuota. Negara non-kuota merupakan pasar yang potensial karena tidak memberikan pembatasan perdagangan sehingga terbuka terhadap produk impor. Yang termasuk negara non-kuota adalah Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Australia, negara-negara ASEAN dan negara-negara di Timur TengaK Diantara negara-negara non-kuota, negara di wilayah Timur Tengah, khususnya Saudi Arabia, merupakan negara tujuan ekspor yang diramalkan akan semakin penting peranannya di masa datang. Pasar di Saudi Arabia sangat potensial karena merupakan negara perantara yang dapat mengekspor kembali tekstil Indonesia ke negara-negara Tirnur Tengab lain. Permintaan tekstil di Saudi Arabia yang relatif tinggi antara lain dísebabkan negara ini dikunjungi jutaan orang setiap tahuanya, bail untuk kunjungan bisnis maupun untuk melaksanakan ibadah haji, sehingga mengaktifkan perdagangan re-ekspor.
Melihat znasih rendahnya peningkatan volume ekspor tekstil ke Saudi Arabia, maka dalam penulisan karya akhir ¡ni, akan dibahas strategi pemasaran ekspor tekstil Indonesia, sesuai dengan karakteristik pasar di Saudi Arabia.
Karya akhir ¡ni berusaba menganalisis karakteñstik pasar, peluang dan kendala, kekuatan dan kelemahan dad faktor lingkungan eksternal dan internal pada ekspor tekstil Indonesia ke Saudi Arabia. Perangkat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threw), analisis lingkungan persaingan dad Michael Porter dan Bauran Pemasaran.
Dari analisis yang dilakukan berdasarkan data dan fakta yang berhasil didapat, disusun suatu strategi bauran pemasaran yang dibarapkan dapat diterapkan para cksportir tekstil dalam melakukan penetrasi pasar Saudi Arabia.
Dalam hal produk, strategi yang diambil adalah product adaptation, yaitu menyesuaikan produk dengan permintaan di pasar. Dalam distribusi, saturan distribusi yang harus dibuat adalah yang rantainya lebih pendek dan yang ada saat ini, dengan volume order minimum yang lebih sedikit agar dapat bersaing dengan negara lain. Dalam strategi promosi, eksportir harus membina hubungan Iebih erat dengan memberikan insentif yang menarik bagi sales representative di Saudi Arabia. Langkah ini juga harus didukung oleh Pemerintah dengan mempromosikan produk produk Indonesia secara keseluruhan. Sedangkan dañ segi harga, digunakan Good Value Strategy untuk menguasai konsumen menengah ke atas dan Economy Strategy untuk konsumen kelas bawah.
Dalam hubungannya dengan situasi perdagangan internasional dewasa ini, industri tekstil menghadapi Iingkungan usaha yang makin kompetitif. Mekanisme perdagangan yang selama ini berjalan di luar GATT, akan dikembalikan ke dalam kerangka WTO dalam waktu 10 tahun. Untuk mengantisipasi hal ini, industri tekstil perlu bersiap din dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Salah satu batu loncatan yang dapat dijadikan arena persiapan adalah dengan memperluas pangsa pasar di Saudi Arabia. Negara ini tidak membatasi perdagangan dengan luar negeri, sehingga keberhasilan menembus pasar merupakan cerminan tingkat daya saing produk Indonesia.

 File Digital: 1

Shelf
 T6345-Legendariah bur rasuanto.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 133 pages : illustration ; 23 cm + appendiix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-22-08820132 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20452591
Cover