ABSTRAKKondisi perekonomian dan politik saat ini yang tidak kondusif mempersulit
pemulihan kesejahteraan bangsa Indonesia, dan yang paling terkena dampaknya adalah
dari masyarakat golongan ekonomi kelas menengah ke bawah. Termasuk para pemuda
yang harus meningkatkan kemampuan dan keahliannya sehingga dapat lepas dari
lingkaran setan kemiskinan dan siap menghadapi era pasar bebas.
Pada situasi dan kondisi saat ini, siapa lagi yang akan memikirkan dan
memperjuangkan sertCI. pediJ)i terhadap masa depan mereka jika bukan mereka sendiri.
Sehingga dibutuhkan suatu produk sosial yang dapat membantu kemandirian para
pemuda. Program kemandirian pemuda yang diberi nama "Yo Bangkit !" pada mulanya
merupakan proyek MENPORA, kemudian diteruskan oleh biro iklan PAS Com yang
kemudian menggandeng yayasan yang memiliki kepedulian terhadap masalah
kepemudaan.
Penelitian dalam karya akhir ini hanya akan membahas pembuatan iklan TV
kemandirian pemuda. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah "learn-do-feel"
yang cocok dengan medium TV yang merupakan media low involvement. Penelitian
dimulai dari perancangan definisi, .desain sampai dengan penyampaian kesesuaian produk
dengan pasar dengan menggunakan riset eksploratori melalui FGD dan interview dengan
para pemuda dari tingkat SMU, perguruan tinggi dan kelompok putus sekolah serta
psikolog remaja.
Berdasarkan riset eksploratori tersebut kemudian dikembangkan dua buah versi
iklan "Yo Bangkit !". Yaitu versi "Menjadi Tua" yang menggambarkan seorang pemuda
yang terbayang dcngan masa tuanya yang tetap susah sehingga dia menyesal dan ingin
merubah sikapnya. Versi kedua yaitu "Diperban" menerapkan tipe eksekusi slice of life
yang menceritakan seorang pemuda yang menyesal telah menyia-nyiakan hidupnya
sehingga memiliki keinginan untuk bangkit dan merubah kehidupannya.
Untuk menentukan iklan mana yang paling efektif dalam membah sikap atau
attitude agar menjadi pemuda yang mandiri, maka penulis menggunakan riset
eksperimental. Berdasarkan hasil riset tersebut diketahui bahwa versi iklan "Menjadi
Tua" relatif lebih baik dan layak untuk ditayangkan di TV.