PT. Jaya Harflex Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan-bahan bangunan dari asbes semen seperti pipa air minum, eternit dan atap rumah serta perlengkapan atap lainnya. Saat ini perusahaan sedang mengembangkan suatu produk baru yaitu Arcon Panel, yang akan merubah secara revolusioner cara tukang dalam membuat dinding. Walaupun turnover perusahaan saat ini cukup tinggi (+/- Rp.16 milyar setahun) namun perusahaan menghadapi persaingan yang sangat hebat dari perusahaan sejenis seperti Jabesman dan Semen Gresik. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan berusaha mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya. Pertumbuhan perusahaan mengakibatkan peningkatan dalam pengumpulin, pengolahan dan distribusi informasi. Manajemen semakin merasakan pentingnya peranan informasi untuk mengambil keputusan dalam perencanaan, operasional dan pengendalian perusahaan.
Pimpinan mengendalikan perusahaan dengan teknik management by exception and motivation. Dalam perusahaan diciptakan suatu keadaan dimana personal dikendalikan oleh peraturan, target dan motivasi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen memperketat kendali perencanaan dalam usaha menciptakan kreativitas dan dinamika serta pengawasan yang wajar agar terdapat dialog secara vertical maupun horizontal dalam organisasi perusahaan.
Tujuan penulisan Karya Akhir ini adalah untuk mengevaluasi kegunaan sistem informasi manajemen sebagai fungsi pembantu dalam pengambilan keputusan perencanaan, operasional dan pengendal ian. Selain itu untuk mencoba mencari penyebab dari hambatan-hambatan yang dihadapi manajemen perusahaan dalam melaksanakan teknik management by exception and motivation serta menyarankan alternatif pemecahan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Metode analisa yang digunakan untuk membahas masalah sistem informasi dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan, operasional dan pengendalian adalah dengan pendekatan menurut fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan (pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan) dan pendekatan aktivitas manajemen (strategic planning, management control dan opera.sional control). Pendekatan masalah mengikuti framework for management information system yang dikemukakan oleh Anthony Garry dan Scott Morton.
Hasil temuan masalah mengungkapkan beberapa hal sebagai berikut :
- mengambil keputusan berarti memecahkan masalah
- ketidak terlibatan personal karena tidak ada pertukaran informasi
- kemampuan pengambilan keputusan tidak dikembangkan
- resiko yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan faktor lingkungan belum disiapkan untuk menerima akibat dari keputusan yang diambil.
Berdasarkan temuan masalah tersebut, penulis mengajukan alternatif pemecahan masalah informasi dengan sistem informasi manajemen disamping manajemen yang baik (SIM tidak menggantikan fungsi manajemen). Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan menurut fungsi-fungsi organisasi dan pendekatan menurut tingkatan manajernen.