UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Marketing sistem perbankan elektronis di Indonesia : PT Lintasarta sebagai fasilitator dalam layanan "ATM Bersama"

Harry Subagio; Teddy Pawitra, supervisor ([Publisher not identified] , 1991)

 Abstrak

ABSTRAK
PT Lintasarta merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi
informatika, dengan tujuan mengimplementasikan teknologi informatika, yang merupakan
penggabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi, dalam ap¥Jcasi perbankan.
Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh yayasan dana pensiun dan koperasi pegawai dari
Bank Indonesia, PT Indosat, Perumtel, bank-bank pemerintah dan swasta, PT Lintasarta
mempunyai kekuatan dalam hubungan industri perbankan dan telekomunikasi, sehingga
memudahkan perusahaan ini dalam mencapai tujuannya, yaitu mengembangkan sistem perbankan
elektronis di Indonesia. Salah satu aspek dalam sistem perbankan elektronis adalah
penggunaan automatic teller machine (ATM) sebagai suatu jalur marketing elektronis bagi
perbankan dalam menjangkau nasabahnya.
PT Lintasarta menawarkan layanan ATM Bersama sebagai salah satu produknya yang
ditawarkan kepada perbankan, dimana dalam hal ini PT Lintasarta bertindak sebagai
fasilitator dalam layanan ATM Bersama ini.
Berbagai tantangan yang dihadapi perbankan dalam mengembangkan layanan ATM
ini, termasuk dalam penguasaan teknologi informatika, perilaku nasabah yang masih belum
siap menerima layanan ATM dan lain-lain. Tantangan dan resiko ini memberikan peluang
bagi PT Lintasarta untuk mengembangkan ATM Bersama, karena ATM Bersama ini
merupakan alternatif bagi perbankan dalam memberikan layanan kepada nasabah. Manfaat
dari ATM Bersama ini adalah untuk mengurangi resiko investasi, dapat segera meluncurkan
layanan ATM (speed of entry), skala ekonomis karena nasabah dari bank peserta dapat
langsung menikmati layanan A TM Bersama di beberapa tempat, memungkinkan memperoleh
pendapatan dari transaksi bank lain pada mesin ATM 'milik bank peserta tersebut.
Dalam pengembangan strateji marketing dari A TM Bersama, maka dirumuskan bahwa
PT Lintasarta menerapkan serangkaian strateji marketing dengan tahapan sebagai berikut:
1. Strateji pengembangan pasar dengan cara menarik permintaan (demand pull
strategy), dengan tujuan mengembangkan pasar dimana layanan ATM merupakan layanan
standar yang dituntut oleh nasabah perbankan retail. Strateji ini dapat dilaksanakan dengan
iklan yang intensif, undian atau hadiah dan lain-lain. Tujuan strateji ini adalah meningkatkan
pemakai (user) dan pemakaian (usage).
2. Strateji pengembangan pasar dengan cara mendorong penawaran (supply push
strategy), dengan tujuan mengembangkan pasar melalui penyediaan mesin ATM sehingga
tercapai skala ekonomi dan cakupan layanan yang luas. Strateji ini dapat dilaksanakan dengan
memberikan insentif tambahan kepada perbankan yang memasang mesin ATM lebih banyak
atau bahkan melibatkan PT Lintasarta dalam mengadakan mesin ATM.
3. Strateji penetrasi pasar, dengan tujuan meningkatkan skala ekonomi yangjauh lebih
besar dan jangkauan a tau cakupan geografis yangjauh lebih luas, dengan melakukan integrasi
dengan bank yang memilik jaringan ATM sendiri. Pada tahap ini jurnlah mesin ATM Bersama
telah cukup banyak sehingga PT Lintasarta mempunyai bargaining position yang cukup baik
dalam melakukan penetrasi pasar dengan cara melakukan integrasi jaringan yang lebih luas.
Strateji penetrasi pasar ini perlu dibarengi dengan memberikan insentifharga dan tariff kepada
bank yang telah memiliki jaringan yang luas.
4. Strateji manajemen market driven. Dengan bergabungnya bank yang memiliki jaringan
ATM sendiri ke dalam ATM Bersama, maka konfigurasi ATM Bersama yang semula
menggunakan konsep front end berubah menjadi konsep hybrid, dimana dalam konsep hybrid
ini sebagian layanan ATM Bersama bersifat on-line. Situasi ini akan mendorong bank peserta
yang cukup besar untuk menghubungkan jaringan ATM Bersama ini dengan komputer
mainframe pendukung sehingga mampu memberikan layanan yang bersifat on-line.
Dilihat dari sudut perbankan, telah diadakan analisis perbandingan antara mendirikan
jaringan ATM sendiri a tau bergabung dalam ATM Bersama dengan menggunakan net present
value (NPV). Dalam analisis tersebut didapatkan bahwa pada dasarnya layanan ATM ini tidak
menghasilkan pendapatan apapun, hanya diperoleh manfaat tidak langsung yaitu meningkatnya
saldo rata-rata nasabah retail dan menarik nasabah retail. Sedangkan dengan
menggunakan layanan ATM Bersama, maka bank peserta akan memperoleh tambahan pendapatan
dari transaksi dan biaya tetap bulanan bank lain pada mesin ATM miliknya.
Meskipun pada akhirnya bank peserta ATM tersebut hams mengeluarkan investasi
yang sama besarnya untuk komputer main frame pendukung, tetapi dengan me nunda investasi
tersebut sambil melihat situasi perkembangan layanan ATM ini, maka bank peserta menghemat
sekitar 78,45% dari total biaya dibandingkan dengan membangun jaringan ATM sendiri
berpatokan pada net present value.

 File Digital: 1

Shelf
 T6804-Harry Subagio.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1991
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : ix, 81 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-759669996 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20453209
Cover