ABSTRAKPerkembangan teknologi menunjukkan kemajuan yang pesat
dengan semakin banyaknya industri manufaktur dengan tingkat
teknologi yang tinggi. Sernentara kecenderungan globalisasi
dalam duilia usaha menandakan tingkat persaingan yang semakin
kompetitif. Kondisi ini menuntut kemarnpuan lebih bagi pelaku
dunia usaha urttuk mengelola sumberdaya, meningkatkan teknologi
manufaktur dan operasional untuk merebut pasar.
Akuntansi manajemen sebagai alat perencanaan dan pengendalian
operasi ikut berkembang seiring perubahan teknologi.
Peru-bahan tersebut rnernbuat pergesaran biaya, dimana peranan
biaya overhead sebagai komponen biaya untuk menjadi semakin
besar dan penting. Sistem biaya tradisional mengalokasikan
biaya overhead melalui dua tahap, alokasi ke pemandu biaya
(cost center) dan alokasi ke produk berdasarkan upah langsung,
jam buruh atau jam mesin. Cara ini tidak lagi realistis dalarn
rnencerminkan surnberdaya yang diserap oleh produk, bahkan menimbulkan
distorsi yang rnembawa dampak terhadap keputusan rnanajemen.
Pengendalian operasi dan pengukuran kinerja melalui prosedur
anggaran, standar dan analisa selisih semata-mata tidak
lagi cukup berarti. Sehingga dalam kondisi yang demikian _akuntansi
manajernen berkembang rnenjawab kekurangan-kekurangan
sebelumnya.
Akuntansi manajemen modern rnemperkenalkan konsep-konsep
yang lebih relevan dengan kondisi dunia usaha saat ini. Diantav
ranya adalah Activity-Based Costing (ABC), suatu sistem dengan
pendekatan aktivitas, mengalokasikan sumberdaya ke produk
berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi. Konsep lain yang berkaitan
dengan pengendalian operasi dan pengukuran kinerja adalah
Manufacturing Cycle Efficiency (MCE), suatu ukuran nonfinansial
yang bertujuan mengeliminasi aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah (Value-Added). Pengendalian kualitas
di tempuh melalui Quality Management, dengan pendekatan perancangan
dan bukan inspeksi. Kesemuanya ini merupakan konsepkonsep
dalam Sistem Manajmen Biaya ( SMB), yang bertujuan membantu
manajemen dalam menganalisa profitabilitas dan pengendalian
operasional secara efisien dan efektif.