ABSTRAKBayi baru lahir berisiko mengalami hipotermia karena ketidakstabilan sistem
termoregulasi untuk menghadapi perubahan suhu lingkungan. Risiko hipotermia
semakin meningkat selama periode hospitalisasi. Edukasi merupakan cara untuk
meningkatkan pemahaman perawat terkait pencegahan hipotermia pada bayi baru
lahir di ruang perawatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh edukasi
berbasis pencegahan kehilangan panas terhadap pengetahuan dan perilaku perawat
dalam mencegah potensi hipotermia pada bayi baru lahir. Desain penelitian adalah
quasi eksperimen dengan pendekatan one group pre-post test design, dengan
sampel 21 perawat neonatus yang diambil secara consecutive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dan perilaku perawat
yang signifikan sebelum dan setelah pemberian edukasi berbasis pencegahan
kehilangan panas pada bayi baru lahir (p value < 0,001; α=0,05). Penelitian ini
merekomendasikan penyelenggaraan edukasi berbasis pencegahan kehilangan
panas sebagai langkah meningkatkan pengetahuan dan perilaku perawat dalam
pencegahan potensi hipotermia.
ABSTRACTNewborns are at risk of developing hypothermia due to the instability of the
thermoregulation system to deal with changes in ambient temperature. It increases
as hospitalization. Education is a way to improve the nurse's understanding of the
prevention of hypothermia in newborns in ward. The purpose of the study was to
analyze the influence of heat loss prevention based education to the knowledge
and behaviour of the nurse in preventing hypothermia in the newborn. The design
was quasy experiment with one group pre-post test design, which sample 21
neonatal nurse taken by consecutive sampling. The result showed there was
significant differences in the knowledge and behaviour of the nurses pre and post
education treatment (p value < 0,001; α=0,05). This research recommended heat
loss prevention based education as a step to increase the knowledge and behavior
of nurses in the prevention of potential hypothermia.