ABSTRAKUsaha menjamin keamanan pasokan dan mewujudkan kemandirian energi telah
dilakukan pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan target minimal penggunaan
bahan bakar nabati (biofuel) pada tahun 2025 sebesar 20% konsumsi energi
nasional (Permen ESDM No.12/2015). Salah satu yang dikembangkan sebagai
bahan bakar nabati alternatif adalah bioetanol. Seiring daya saing ekonomi proses
fermentasi bioetanol harus ditingkatkan untuk mempromosikan penerapannya yang
lebih luas. Studi ini meninjau penggunaan produk samping fermentasi dalam
anaerobic digestion menjadi biogas dan produk samping lignin sebagai bahan bakar
dan lignosulfonat. Metode yang digunakan ialah melakukan pengumpulan data dari
beberapa penelitian sebelumnya dan disimulasikan dengan SuperPro Designer.
Data dari simulasi flowsheeting digunakan sebagai data simulasi ekonomi
menggunakan Microsoft Excel. Hasil studi ini menunjukan bahwa pengolahan
biogas dan limbah lignin sebagai bahan bakar dan lignosulfonat dapat
meningkatkan nilai ekonomi dari proses bioetanol. Nilai ekonomi yang paling baik
adalah proses bioetanol dengan pemanfaatan biogas dan lignin sebagai bahan bakar
PLTBm dengan nilai keekonomian NPV Rp1.646.965.100.591,-; IRR 15,75%;
PBP (POT) 5,8 tahun.
ABSTRACTThe effort to guarantee the security of supply and realize the energy independence
has been done by the government by issuing the policy of minimum target of biofuel
use in 2025 by 20% of national energy consumption (Permen ESDM No.12 / 2015).
One that is developed as an alternative biofuel is bioethanol. As the economic
competitiveness of the bioethanol fermentation process must be increased to
promote its wider application. This study reviews the use of fermented by-products
in anaerobic digestion into biogas and lignin by-products as fuel and lignosulfonate.
The method used is to collect data from some previous research and simulated with
SuperPro Designer. Data from flowsheeting simulation is used as economic
simulation data using Microsoft Excel. The results of this study show that the
processing of biogas and lignin waste as fuel and lignosulfonate can increase the
economic value of the bioethanol process. The best economic value is bioethanol
process with the utilization of biogas and lignin as fuel of PLTBm with economic
value of NPV Rp 1.646.965.100.591, -; IRR 15,75%; PBP 5.8 years.