Penelitian ini bertujuan untuk melihat optimalisasi program pascarehabilitasi di BNNP DKI Jakarta tahun 2016 dengan melihat kondisi klien pascarehabilitasi tersebut, sesudah tidak terhubung lagi dengan program pascarehabilitasi. Kondisi klien pascarehabilitasi dalam penelitian ini dinilai dari regulasi emosi mereka dan kondisi-kondisi lainnya, seperti lingkungan sosial, dukungan keluarga dan status pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data didapatkan melalui focus group discussion FGD , observasi dan wawancara mendalam kepada delapan partisipan dan dua informan, yaitu konselor pendamping dan Deputi Rehabilitasi BNN. Hasil penelitian menunjukkan, enam orang partisipan memiliki regulasi emosi yang tinggi dengan kondisi pemulihan yang baik, satu partisipan masih dalam kondisi pulih tapi memiliki regulasi emosi yang tidak baik, sehingga memiliki risiko relapse yang tinggi, satu partisipan dengan regulasi emosi yang buruk dan sedang relapse. BNNP DKI Jakarta harus memantau terus kondisi klien pascarehabilitasi untuk mencegah kekambuhan mereka.
This research aims to notice the optimization of aftercare program initiated by BNNP DKI Jakarta in 2016 by seeing the client rsquo s condition upon completing the rehabilitation program. In this research the aftercare client rsquo s condition is assessed by their emotion regulations and other related conditions such as social environment, family support and work status. This research applies the qualitative approach, data collections obtained from the focus group discussion FGD , observations and depth interviews to eight participants and two informants, namely assistant counselors and Deputy of Rehabilitation of BNN National Narcotics Boards. The result of this research indicates that six participants have high emotion regulations with good recovery, one participant is recovering but has unstable emotion regulation with high relapse risk, one participant has a bad emotion regulation and relapsing. BNNP DKI Jakarta should constantly supervising the aftercare client rsquo s condition for avoiding them from relapse.