ABSTRAKKematian bayi didefinisikan sebagai kematian yang terjadi pada tahun pertama kehidupan. Angka kematian bayi di Indonesia dan Kamboja sendiri masih berada diatas AKB Asia Tenggara, sedangkan Filipina sudah sama dengan AKB Asia Tenggara. Jarak kelahiran merupakan salah satu faktor yang memegang peran penting pada kematian bayi terutama jarak kelahiran < 24 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak kelahiran terhadap kematian bayi di Indonesia, Filipina dan Kamboja. Penelitian menggunakan data dari Demographic Health Survey (DHS) di Indonesia (2012), Filipina (2013) dan Kamboja (2014). Desain penelitian adalah cross sectional dan sampel pada masing-masing negara berjumlah 10.162, 4.741 dan 4.330 bayi. Setelah dikontrol oleh variabel perancu, jarak kelahiran < 18 bulan memiliki risiko paling besar terhadap kematian bayi di Indonesia (OR = 2,43: 95% CI 1,26 - 4,70) dan Kamboja (OR = 4,39: 95% CI 1,76 - 10,94) dibandingkan jarak kelahiran 18 - 23 bulan, 24 - 35 bulan dan ≥ 36 bulan. Sedangkan di Filipina jarak kelahiran 18 - 23 bulan merupakan risiko paling besar pada kematian bayi dibandingkan jarak kelahiran < 18 bulan dan ≥ 24 bulan (OR = 2,59: 95% CI 1,13 - 5,95). Jarak kelahiran yang ideal untuk mengurangi risiko kematian bayi adalah ≥ 24 bulan.
ABSTRACTInfant mortality is defined as death that occurring in the first year of life. Infant mortality rate in Indonesia and Cambodia itself is still above the Southeast Asian IMR, while in Philippines is similar to the Southeast Asian IMR. Birth interval is one factor that plays an important role in infant mortality especially <24 months. The purpose of this study was to determine the influence of birth interval on infant mortality in Indonesia, Philippines and Cambodia. This study used data from Demographic Health Survey (DHS) in Indonesia (2012), Philippine (2013) and Cambodia (2014). The study design is cross sectional and sample in each country is 10.162, 4.741 and 4.330 infants. After controlled by confounding variables, birth interval <18 months had the greatest risk of infant mortality in Indonesia (OR = 2.43: 95% CI 1.26 - 4.70) and Cambodia (OR = 4.39: 95% CI 1,76 - 10,94) compared to 18 - 23 months, 24 - 35 months and ≥ 36 months. While in Philippines 18 - 23 month birth interval is the greatest risk of infant mortality compared to birth interval <18 months and ≥ 24 months (OR = 2.59: 95% CI 1.13 - 5.95). The ideal birth interval to reduce the risk of infant mortality is ≥ 24 months.