ABSTRAKPenambangan emas di Desa Lebaksitu Kabupaten Lebak adalah Pertambangan
Emas Skala Kecil (PESK). Merkuri merupakan logam berat yang memiliki tingkat
toksisitas tinggi di dalam tubuh. Hati sebagai bagian utama metabolisme dan
akumulasi merkuri dalam tubuh manusia sehingga merkuri dapat menyebabkan
kerusakan hati. Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) merupakan
penanda yang sensitif pada kerusakan hati karena enzim ini sumber utamanya di
hati. Adanya peningkatan SGPT dapat digunakan sebagai biomarker enzim
potensial untuk merkuri yang memicu terjadinya induced hepatotoxicosis yang
pada akhirnya mempengaruhi kesehatan umum dengan mengubah fungsi dan
struktur integritas hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan
merkuri dalam darah terhadap fungsi hati dengan mengukur kadar SGPT pada
masyarakat. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Penelitian
dilakukan pada bulan Mei 2017 dengan populasi adalah warga yang bertempat
tinggal di Desa Lebaksitu setelah menggunakan kriteria inklusi, dengan jumlah
sampel 68 orang. Data penelitian diambil melalui wawancara menggunakan
kuesioner dan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui kadar merkuri dalam
darah dan kadar SGPT. Hasil penelitian ini didapatkan 77,9% responden
adalah bukan pengolah emas, yang sudah tinggal di desa Lebaksitu lebih dari 10
tahun. 77,9% responden memiliki merkuri darah diatas normal (WHO : 10 μg/l).
Peningkatan kadar SGPT dialami oleh 25% responden. Tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara merkuri darah terhadap kadar SGPT, namun variabel umur
dan lama tinggal sebagai variabel confounding mempengaruhi kadar merkuri darah.
ABSTRACTGold mining in Lebaksitu is an Artisanal Small-Scale Gold Mining (ASGM).
Mercury is a heavy metal that has high levels of toxicity in the body. The liver as a
major part of metabolism and the accumulation of mercury in the human body so
that mercury can cause liver damage. Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
(SGPT) is a sensitive marker of liver damage because this enzyme is the primary
source in the liver. The increased SGPT can be used as a potential enzyme
biomarker for mercury that induces the induced hepatotoxicosis that ultimately
affects general health by altering the function and structure of liver integrity. This
study aims to determine the effect of mercury exposure in the blood on liver
function by measuring the levels of SGPT in the community. This study used cross
sectional study design. The study was conducted in May 2017 with the population
being residents residing in Lebaksitu after using inclusion criteria, with total sample
of 68 people. The data were collected through interviews using questionnaires and
blood samples to determine the levels of mercury in blood and SGPT levels. The
results of this study found that 77.9% of respondents are not gold processors, who
have lived in Lebaksitu more than 10 years. 77.9% of respondents had abovenormal
blood mercury (WHO: 10 μg / l). Increased levels of SGPT experienced by
25% of respondents. There was no significant relationship between mercury blood
and SGPT levels, but the variable age and length of stay as confounding variables
affect blood mercury levels.