ABSTRAKTesis ini menggali gambaran melalui wawancara terkait dengan komitmen
terhadap Kebijakan K3LL yang dimiliki para Manajer SBU Industri PT. A dalam
3 dimensi komitmen, yaitu Afektif, Berkesinambungan, dan Normatif. Penelitian
ini merupakan studi kualitatif dengan desain studi deskriptif. Dari hasil penelitian
ini didapatkan bahwa komitmen afektif yang dimiliki oleh para manajemen
ditunjukkan dari pemahaman mengenai Kebijakan K3LL yang telah ada dan
kesesuaian nilai yang diyakini dengan point-point kebijakan K3LL. Komitmen
berkesinambungan dirasakan oleh manajemen dikarenakan perusahaan telah
mendukung dari penerapan Kebijakan K3LL dan manajemen merasakan manfaat
dari pertimbangan untung rugi dalam menjalankan Kebijakan K3LL. Komitmen
normatif dirasakan dalam bentuk keterikatan daripada manajemen terhadap
penerapan Kebijakan K3LL di perusahaan. Secara umum manajemen telah
memiliki komitmen untuk menjalankan Kebijakan K3LL yang dimiliki oleh
perusahaan walapun komitmen yang dimiliki tersebut masih lebih dipengaruhi
oleh kebutuhan bisnis perusahaan.
ABSTRACTThis thesis explores the profile through interviews related to the commitment to
the K3LL Policy owned by the Industrial SBU Manager of PT. A in 3 dimensions
of commitment, ie Affective, Continuous, and Normative. This research is a
qualitative study with descriptive study design. From the results of this study
found that Affective commitment owned by the management is shown from the
understanding of the existing K3LL Policy and the conformity of values believed
by the K3LL policy points. Continuance commitment is felt by management as
the company has supported the implementation of K3LL Policy and management
has benefited from the consideration of profit and loss in implementing K3LL
Policy. Normative commitment is felt in the form of attachment rather than
management to the implementation of K3LL Policy in the company. In general,
management has a commitment to run K3LL policies owned by the company even
the commitment was more influenced by the company business needs.