ABSTRAKNama : Susia Kartika ImanuellaProgram Studi : Ilmu SusastraJudul : Perubahan Bentuk Tradisi Mangrara Banua sebagai Upacara Penahbisan Tongkonan Kajian Fungsi Pertunjukan Mangrara Banua sebagai sebuah tradisi lisan Toraja yang tetap bertahan di antara berbagai bentuk tradisi yang harus dihilangkan dengan alasan mengandung praktik-praktik lsquo;penyembahan berhala rsquo;, rupanya tidak terlepas dari berbagai bentuk lsquo;penyesuaian rsquo; yang diberlakukan oleh gereja. Bentuk-bentuk lsquo;penyesuaian rsquo; ini disusun sedemikian rupa agar tidak bertentangan dengan aturan-aturan adat maupun aturan yang diberlakukan oleh gereja di Toraja. lsquo;Penyesuaian rsquo; ini kemudian berdampak pada perubahan dalam upacara yang menghilangkan sebagian besar tahap persiapan dalam upacara Mangrara Banua. Melalui kajian yang lebih berfokus pada fungsi upacara, setiap tahapan dan unsur materi yang hadir dalam Mangrara Banua ternyata mampu mempertahankan fungsi upacara ini sebagai sebuah upacara penahbisan untuk Tongkonan. Unsur adat dan kristenisasi yang dihadirkan dalam upacara digunakan untuk menciptakan bentuk yang baru dari Mangarara Banua, namun dengan fungsi yang tidak berubah. Kata Kunci:Mangrara Banua, Tongkonan, Perubahan Bentuk, Fungsi, Agama Kristen, Adat.
ABSTRACTName Susia Kartika ImanuellaStudy Program Ilmu SusastraTitle The Transformation of Mangrara Banua as a Concecration Ceremony of Tongkonan A study of Performance Function Mangrara Banua as an oral tradition of Toraja, that persisted among the various forms of tradition that had to be removed because it contained 39 idolatry 39 practices, apparently can not be separated from the various forms of 39 adjustment 39 imposed by the church. These forms of 39 adjustment 39 were structured in such a way so it not conflict with adat or rules imposed by the church in Toraja. This 39 adjustment 39 then affects the change in ceremonies that eliminate most of the preparation stage in Mangrara Banua ceremony. Through a study of ceremonial functions, each stage and material element which exist in Mangrara Banua was able to maintain the function of this ceremony as a consecration ceremony for Tongkonan. The element of adat and Christianization presented in the ceremony was used to create a new form of Mangarara Banua, but with an unchanging function. Keywords Mangrara Banua, Tongkonan, Transformation, Functions, Christianity, Adat.