Kemudahan Pemasangan Pipa Nasogastrik pada Pasien Terintubasi : Perbandingan antara Metode Digiti dengan Manuver Reverse SellickLiliana Mangkuwerdojo, Aida Rosita Tantri, RahendraDepartemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesiae-mail: drliliana2012@gmail.comLatar Belakang:Pemasangan pipa nasogastrik pada pasien tidak sadar yang terintubasi memiliki kesulitan tersendiri. Berbagai teknik pemasangan pipa nasogastrik dilakukan untuk memudahkan pemasangan pipa nasogastrik pada pasien terintubasi. Salah satu teknik yang sudah dikenal untuk memudahkan pemasangan pipa nasogastrik pada pasien terintubasi adalah manuver reverse Sellick. Akan tetapi manuver reverse Sellick masih memiliki angka kegagalan yang cukup tinggi. Metode digiti merupakan teknik baru yang mudah dan memiliki angka keberhasilan yang tinggi serta angka komplikasi yang minimal. Kemudahan pemasangan dinilai dari angka keberhasilan pemasangan pada upaya pertama, lama upaya pemasangan yang lebih singkat pada upaya pertama, serta angka komplikasi berupa bercak darah yang lebih minimal.Metode:Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar tunggal untuk membandingkan kemudahan pemasangan pipa nasogastrik pada pasien terintubasi. Setelah mendapat izin komite etik dan informed consent sebanyak 210 subyek dengan consecutive sampling, subyekdirandomisasi menjadi dua kelompok yaitu kelompok subyek yang mendapatkan perlakuan dengan metode digiti dan kelompok subyek yang mendapat perlakuan dengan manuver reverse Sellick. Dilakukan pencatatan keberhasilan pipa nasogastrik pada upaya pertama, lama upaya pemasangan yang diperlukan, serta angka komplikasi pemasangan pipa nasogastrik berupa bercak darah. Uji Chi-square dan Mann-Whitneydilakukan untuk menganalisis data.Hasil:Angka keberhasilan pada upaya pemasangan pertama dengan metode digiti adalah sebesar 81,6 dibandingkan denganmanuver reverse Sellick sebesar 60,7 p 0,002 . Nilai median lama upaya pertama pemasangan pipa nasogastrik dengan metode digiti adalah 13 detik sedangkan dengan manuver reverse Sellick 12 detik p.
Feasibility of Nasogastric Tube Insertion in Intubated Patient Comparison between DigitiMethod and Reverse Sellick Manuver Anesthesiology and Intensive Care Department, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesiae mail drliliana2012 gmail.comBackground Nasogastric tube insertion in an intubated unconscious patient has its own challenge. Various techniques are performed to improve the success rate. Reverse Sellick rsquo smanuver, well known technique facilitating the nasogastric tube insertion in intubated patient. However, reverse Sellick 39 s manuver has a high failure rate. Digiti rsquo s method, a new technique which is feasible, has a high success rate and minimal complication. Feasibility of nasogastric insertion is determined bythe success rate at first attempt, duration of first attempt insertion procedure and the occurrence of complication blood spot .Methods Single blinded randomized clinical trial were conducted to compare the feasibility of nasogastric tube insertion in intubated patient. Two hundred and ten patients were enrolled into the study with consecutive sampling. Subjects were randomized into two groups subject treated withdigiti rsquo s method and subject treated with reverse Sellick rsquo s manuver. The successful of first attempt nasogastric tube insertion, duration of first attempt insertion procedure and complication rate of nasogastric tube blood spots were recorded.Chi square and Mann Whitney analysis were used to analyze the data.Results Success rate was significantlyhigher indigiti rsquo sgroup 81,6 compared to reverse Sellick rsquo s manuver group 60,7 p 0,002 . The median value of first attempt duration with digiti rsquo s method was 13s, while the reverse Sellick rsquo s manuver was 12s p.