ABSTRAKTesis ini membahas dinamika relasi dan kontestasi antara masyarakat, korporasi dan negara, dalam upayanya meredefinisi identitas ke-Indonesia-an dan merekonstruksi sejarah nasional melalui rekacipta tradisi. Studi ini bertujuan untuk menguraikan proses interaksi yang terjadi di balik rekonstruksi sejarah jalur perdagangan rempah Indonesia dikenal dengan sebutan Jalur Rempah oleh para aktornya baik secara teoritik maupun empirik. Melalui penelitian ini, penulis ingin memperlihatkan bahwa proses rekonstruksi sejarah nasional tidak selalu merupakan inisiasi para elit politik maupun negara sebagai pemegang otoritas tertinggi. Dalam kajian ini penulis melakukan penelitian dengan metode komparasi, pengamatan langsung, pengamatan-terlibat participant-observation , wawancara mendalam in-depth interview , analisis deskriptif dan reflektif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa, 1 demokratisasi menjadi ruang negosiasi bagi kontestasi gagasan dari masyarakat, korporasi dan negara karena adanya kesetaraan dalam otoritas dan legitimasi; 2 relatifitas mekanisme legitimasi sebagai akibat dari relasi sejajar dan ketiadaan otoritas dominan; 3 adanya siklus legitimasi dua arah bolak-balik sebagai konsekuensi dari demokratisasi; dan 4 terjadi pemaknaan bebas atas ideologi yang berorientasi pada pasar. Sebagai kesimpulan, proses rekacipta tradisi dalam rekonstruksi naratif kultural-historis yang terlepas sama sekali dari intervensi otoritas dominan menimbulkan pemaknaan baru yang mereduksi ideologi politis menjadi sangat berorientasi pasar.
ABSTRACTThis study discusses the dynamics of relations and contestation between society, corporations and the state, in its attempt to redefine Indonesian identity and to reconstruct national history through the invention of tradition. This study aims to describe the process of interaction that occurs behind the reconstruction of the history of spice route in Indonesia by its actors, both theoretically and empirically. Through this research, I would like to show that the process of reconstruction of national history is not always inititated by political and state elites as the highest authority. I conducted this research through comparative methods, direct observation, participant observation, in depth interview, descriptive and reflective analysis. Based on the research conducted, I have discovered that, 1 democratization became a sphere where negotiation of contesting ideas of society, corporations, and the state, took place due to equality in authority and legitimacy 2 the relativity of legitimacy mechanisms as a result of parallel relations and the absence of dominant authority 3 a two way cycle of legitimacy as a consequence of democratization and 4 free interpretation of market oriented ideology. In conclusion, the process of re invention of tradition within cultural historical narrative reconstruction that is completely disconnected from the dominant authority 39 s intervention leads to a new meaning that reduces the political ideology to become highly market oriented.