ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena media sosial dalam kaitannya mengenai konstruksi memori kolektif mengenai PKI dan komunisme. Penelitian ini mencoba menjelaskan cara kerja memori kolektif di media sosial, konstruksi narasinya, dan bentukan identitas. Dengan mengumpulkan data dari sebelas komunitas mnemonik, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk konstruksi memori di media sosial, yakni memori dominan, memori penanda kosong, dan kontra memori. Identitas yang terbentuk ada dua, yakni antikomunis yang partikularis dan kontra antikomunis yang universalis. Sementara itu terdapat dua wacana besar yang digunakan untuk mengonstruksikan narasi masa lalu mengenai PKI dan komunisme, yakni wacana antikomunis yang melihat Peristiwa Enam Lima sebagai pembunuhan para perwira militer dan wacana HAM yang melihatnya sebagai pembunuhan massal anggota dan simpatisan PKI.
ABSTRACTThis qualitative research aims to understand the phenomenon of social media as sites of memory construction of PKI and communism. This research tries to give explanation on how collective memory works on social media and its narrative and identity construction. By collecting and analyzing eleven mnemonic communitites, this research shows that the memory of PKI and communism in social media takes three forms in general, which are the dominant memory, the empty signifying memory, and the counter memory. The constructed collective identity is divided by two the particularists from which come the anticommunist groups and the universalists from which come the counter anticommunist groups. Furthermore this research argues that there are two big discourse constantly in contestation with one another, the anticommunist discourse and the human right discourse, within which the twos are used to view the 1965 Event mdash the former seeing it as the murder of seven military general and the latter seeing it as a mass murder towards the members of PKI.