Mahasiswa merupakan populasi yang rentan terhadap distres psikologis dikarenakan berbagai macam kesibukan dan karateristik yang ia miliki. Saat ini mayoritas mahasiswa merupakan emerging adult yang sedang bereksplorasi dengan dirinya dan terbuka lebar berbagai peluang untuknya. Dengan hal tersebut berbagai aspek kehidupannya pun menjadi hal yang diperluas terus menerus. Religiusitas merupakan satu dari berbagai macam hal yang menjadi bagian eksplorasi emerging adult. Pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa mahasiswa cenderung memiliki keikutsertaan pada kegiatan agama yang cukup rendah dan memiliki distres yang tinggi.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah ada kaitan antara religiusitas dengan tingkat distres psikologis pada mahasiswa. HSCL-25 dan CRS-15 digunakan untuk mengukur distres psikologis dan religiuitas pada 1959 respponden. Hasilnya menunjukan dari lima dimensi religiusitas, 2 diantaranya berkorelasi secara positif yakni dimensi intelektual r= 0.056, n=1959, p>0.05 dan praktik keagamaan pribadi r= 0.074, n=1959, p
College students are prone to psychological distress due to their own characteristics. Today lsquo s college students are emerging adult that most likely doing things to explore many aspects in their life. Religiosity is one of many aspects from emerging adult rsquo s life that is being explored while they are still in college. In previous study, college students are low when it comes to religious practice. In another study, they found that college students have a high psychological distress. In this study, the main objective is to find if there is any significant relationship between religiosity and psychological distress. HSCL 25 and CRS 15 is used to measure psychological distress and religiosity in 1959 college students. The finding is that 4 from 5 dimension of religiosity have a significant relationship with psychological distress.