ABSTRAKTujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat apakah terdapat hubungan antara computer self-efficacy dengan technology acceptance pada Guru SMA. Variabel computer self-efficacy diukur dengan alat ukur Computer Self-Efficacy CSE yang dikembangkan oleh Compeau dan Higgins 1995 yang juga telah diterjemahkan dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Sementara itu, variabel kedua yaitu technology acceptance yang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Kedua faktor ini diukur dengan alat ukur Technology Acceptance Model TAM yang dikembangkan oleh Davis 1989 dan telah diterjemahkan dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Partisipan penelitian ini yaitu sebanyak 77 guru SMA baik negeri maupun swasta yang ada di DKI Jakarta. Hasil uji korelasi dengan Pearson Correlation menyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara technology acceptance dengan computer self-efficacy pada guru SMA.
ABSTRACTThe purpose of this research is to see if there is any correlation between computer self efficacy and technology acceptance in high school teachers. The first variable named computer self efficacy, will be measured with the translated version of Computer Self Efficacy CSE inventory developed by Compeau and Higgins 1995 . Meanwhile, the second variable is the technology acceptance that has two factors, which are perceived usefulness and perceived ease of use. This variable will be measured with the translated version of Technology Acceptance Model TAM inventory developed by Davis 1989 . There are 77 participants from both public and private schools around DKI Jakarta area. Based on the Pearson Correlation test, we found out that there is a positive and significant correlation between the technology acceptance and the computer self efficacy in high school teachers.