Pasien hipertensi yang menggunakan terapi obat kombinasi dalam pengobatannya dapat menimbulkan interaksi obat. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis interaksi obat antihipertensi pada pasien hipertensi. Desain penelitian adalah cross sectional dan bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari resep pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Pasar Minggu dengan metode retrospektif pada periode Juli - Desember 2016. Pengambilan sampel dilakukan secara proportionate stratified systematic random sampling.
Terdapat 240 lembar resep 49,1 dari 489 lembar resep yang mengalami interaksi obat. Jenis interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah antihipertensi dengan antidiabetik, yaitu sebanyak 67 kasus 26,8. Terdapat 140 kasus 56 dengan tingkat keparahan interaksi obat moderat dan 110 kasus 44 dengan tingkat keparahan interaksi obat mayor. Prevalensi kejadian interaksi obat antihipertensi di RSUD Pasar Minggu yang terjadi sebesar 49,1.
Hypertensive patients who use drugs combination therapy in their treatment can cause drug interactions. The purpose of this study was to analyze the potential of antihypertensive drug interaction in hypertensive patients. The study design was cross sectional and descriptive. The data used was secondary data from hypertensive outpatient prescription at Pasar Minggu regional public hospital with a retrospective method in the period July December 2016. Sampling technique using proportionate stratified systematic random sampling. The result of analysis, 240 49,1 out of 489 prescriptions experience drug interactions. The most common type of drug interactions was antihypertensive with antidiabetic, which was 67 cases 26,8. There were 140 cases 56 with moderate drug interaction severity and 110 cases 44 with major drug interaction severity. The prevalence of antihypertensive drug interaction occurrence at Pasar Minggu Hospital was 49.1.