ABSTRACTSchool Based Management SBM , which is the primary channel of managing Bantuan Operasional Sekolah BOS , has been introduced by law in 2003. SBM encourage the community to involve in making the decision for school programs. Considering that learning outcome is one of the main educational objectives, this paper tries to see the impact of SBM using field experiment.This research uses randomized evaluation as the main method for the impact evaluation of SBM. There are 96 elementary schools sample which randomly divided into treatment group and control group. The project involved three districts in West Kalimantan Province Sekadau, Bengkayang, and Melawi. The treatment of this experiment was providing technical assistance on the four key indicators role clarification, transparency accountability, parents participation, and community involvement. On the other hand, the control group will not receive any aid or doing business as usualThe results show that there is no significant direct impact of SBM on the learning outcome. However, there is finding that shows an increase in inequality of learning outcome after SBM was conducted. This phenomenon probably caused by the difference in schools rsquo readiness which determined the student performance.
ABSTRACTManajemen Berbasis Sekolah MBS , yang merupakan konsep utama dalam mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah BOS , telah diperkenalkan dalam peraturan pemerintah sejak tahun 2003. MBS mendorong masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan di tingkat sekolah. Menimbang bahwa luaran pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam pendidikan, karya tulis ini bertujuan untuk melihat dampak MBS menggunakan eksperimen lapangan.Penelitian ini menggunakan evaluasi acak sebagai metode utama dalam analisis dampak MBS. Terdapat 96 sekolah dasar yang secara acak dipilih sebagai kelompok perlakuan dan control. Penelitian ini melibatkan tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat; Sekadau, Bengkayang, dan Melawi. Kelompok perlakuan dalam penelitian ini mendapatkan bantuan teknis terhadap empat indikator utama, yaitu klarifikasi peran, akuntabilitas, keterlibatan orang tua, dan partisipasi masyarakat. Di sisi lain, kelompok kontrol tidak mendapatkan bantuan atau menjalankan kegiatan operasional seperti biasa.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dari MBS terhadap luaran pembelajaran. Meski demikian, temuan penelitian mengindikasikan adanya peningkatan ketimpangan luaran pembelajaran setelah MBS dilaksanakan. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kesiapan sekolah yang menentukan kinerja peserta didik.