ABSTRACTSkripsi ini membahas mengenai pasang surutnya aktivitas Pelabuhan Sabang yang menjadi pendorong berkembangnya kota Sabang seperti yang terlihat dalam aspek ekonomi dan sosial budaya. Terbukanya lapangan kerja, menjadi daya tarik bagi pendatang yang kemudian berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk, mendorong kehidupan sosial, dan keberagaman kelompok/golongan masyarakat, berkembangnya atau meluasnya ruang fisik kota, juga kebutuhan sarana dan prasarana. Tetapi menarik diamati bahwa ketika peran pelabuhan merosot dan berakhirnya status pelabuhan bebas tidak berpengaruh pada merosotnya jumlah penduduk. Hal ini terjadi karena terdapat faktor lain yang menjadi pendorong perekonomian masyarakat Sabang yakni perkebunan cengkeh. Sehingga dapat dikatakan bahwa merosotnya aktivitas pelabuhan tidak serta merta mematikan perekonomian masyarakat Sabang. Skripsi ini didasarkan dari sumber buku, arsip, laporan pelabuhan dan surat kabar. Skripsi ini diteliti menggunakan metode sejarah.
ABSTRACTThis study is focusing on the rise and fall of Sabang Port activity which encourage the development of Sabang city, as seen in the economic and socio cultural aspects. Development of jobs opportunities attracted the immigrants, which had an impact on population increase, encouraging social life, and diversity of groups of society, the widespread of the urban physical space, as well as the needs for facilities and infrastructure. But it is interesting to see when the role of the port degenerated had no effect on the decline of population. This happened because there were other factors that encourage the economy of Sabang society, which was clove plantation. therefore it can be said that the decline in port activity did not had a big impact in economic growtn of Sabang society. This study based on archival sources, books, port report, and news paper. This study based on historical methods.