ABSTRAKPenyakit pneumonia adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak di dunia. Kasus kematian anak di Indonesia yang diakibat oleh pneumonia diperkirakan mencapai 23,6 . Antibiotik memiliki peran penting dalam terapi pengobatan pneumonia. Pemberian ampisilin dan seftriakson direkomendasikan untuk pasien pneumonia anak. Analisis Efektivitas Biaya AEB merupakan salah satu metode farmakoekonomi untuk mengetahui obat yang efektif dengan biaya terkecil. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan total biaya medis langsung dan efektivitas yang ditinjau dari lama hari rawat pasien yang menggunakan ampisilin dan seftriakson. Desain penelitian yang digunakan adalah non eksperimental dengan studi penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap data sekunder pasien dan data keuangan pasien pneumonia anak di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2016. Pengambilan sampel dilkakukan secara total sampling. Jumlah pasien dalam analisis sebanyak 21 pasien, yaitu 8 pasien menggunakan ampisilin dan 13 pasien menggunakan seftriakson. Median total biaya medis antara ampisilin dan seftriakson berturut-turut sebesar Rp 2.717.075,00 dan. Rp 3.333.750,00. Median lama hari rawat ampisilin dan seftriakson berturut-turut 5,5 hari dan 6 hari. Berdasarkan AEB menunjukkan bahwa ampisilin lebih cost-effective dibandingkan seftriakson.
ABSTRACTPneumonia is one of the leading causes of death in children in the world. The case of child mortality in Indonesia caused by pneumonia is estimated at 23.6 . Antibiotics have an important role in the treatment of pneumonia therapy. Provision of ampicillin and ceftriaxone is recommended for pediatric pneumonia patients. Cost Effectiveness Analysis AEB is one of the pharmacoeconomic methods to find out the effective drug with the smallest cost. This study was conducted to compare the total direct medical cost and effectiveness, which was measured from length of stay LOS , of ampicillin and ceftriaxone usage. The research design used was non experimental with cross sectional study. Retrospective data retrieval was performed on patient secondary data and financial data of child pneumonia patient at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta in 2016. Samples were taken by using total sampling method. The number of patients in the analysis were 21 patients, which included 8 patients with ampicillin and 13 patients with ceftriaxone. Median total medical costs between ampicillin and ceftriaxone were respectively Rp 2,717,075.00 and. Rp 3,333,750.00. Median duration of day of ampicillin and ceftriaxone consecutive 5.5 days and 6 days. An AEB shows that ampicillin is more cost effective than ceftriaxone.