ABSTRAKSkripsi ini membahas pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang dilakukan oleh tokoh anak-anak berusia sekitar delapan tahun, Catootje, dalam salah satu komik Belanda berjudul Jan, Jans en de kinderen. Sebagai kanak-kanak, Catootje belum memiliki pengetahuan kebahasaan yang sempurna sehingga ada aturan-aturan kebahasaan yang tidak ia patuhi ketika menyampaikan maksud permintaannya, yaitu prinsip kerja sama Grice. Pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan oleh Catootje juga dapat membangun efek humor di dalam cerita komik. Penelitian ini membahas mengenai pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang dilakukan oleh Catootje ketika menyampaikan tindak tutur meminta yang dikaji dari segi pragmatik. Di dalam penelitian ini akan dijelaskan bentuk-bentuk maksim yang dilanggar oleh Catootje kepada mitra tutur dan apakah maksud permintaannya tersebut dapat dipahami meskipun tidak mematuhi prinsip kerja sama Grice. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pelanggaran pada tiga kategori maksim, yaitu maksim kuantitas, kualitas, dan cara. Namun, maksim yang cenderung dilanggar oleh Catootje ketika menyampaikan permintaannya adalah maksim cara. Pelanggaran maksim paling sering dilakukan Catootje ketika meminta kepada tokoh Ayah. Meskipun melanggar, maksud permintaannya tetap dapat dipahami oleh mitra tutur.
ABSTRACTThis thesis examines speech acts of an eight years old character, Catootje, in one of Dutch comics which is titled Jan, Jans en de kinderen. As a child, Catootje has not possessed the perfect linguistic knowledge, thus she often violated the linguistic rules when making requests, which is the Grice rsquo s co operative principle. The violations of Grice rsquo s co operative principle can also build a humor effect in the story. By using the pragmatic approach, this study discusses the violation of Grice 39 s co operative principle which is done by Catootje when she is making requests. This research will describe the maxim forms that is violated by Catootje and whether the speech acts is still understandable for the speech 39 s partner. The method used in this research is the qualitative method. The finding shows that Catootje has violated three maxims categories, which are namely the maxim of quantity, quality, and manner, with maxim of manner as is the most frequent. This thesis also shows that the most frequent violation is when Catootje making requests to her father. Although Catootje is violating the maxim, the goal of the request is still understandable for the speech 39s partner.