Diare merupakan peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan konsistensi tinja yang cair dibandingkan dengan kondisi normalnya. Diare salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Penggunaan obat diare harus secara rasional dan komprehensif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat diare pada pasien anak di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif dari resep pasien rawat jalan dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS.
Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan metode Anatomical Therapeutical Chemical/ Defined Daily Dose ATC/DDD. Sampel adalah pasien anak yang diresepkan obat diare periode Januari hingga Desember 2016.
Berdasarkan hasil analisis, karakteristik pasien diare terbanyak berjenis kelamin laki - laki dan usia yang paling banyak terinfeksi adalah usia 1 hingga 3 tahun. Kuantitas obat diare yang digunakan yaitu zink 0,83 DDD/1000 pasien/hari, sefiksim 0,41 DDD/1000 pasien/hari, kotrimoksazol 0,19 DDD/1000 pasien/ hari, loperamid 0,09 DDD/1000 pasien/hari, dan metronidazol 0,02 DDD/1000 pasien/hari. Obat diare yang menyusun segmen DU90 yaitu zink 53,74, sefiksim 26,69, dan kotrimoksazol 12,1. Penggunaan obat diare di Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi tahun 2016 sesuai dengan formularium rumah sakit 100.
Diarrhea is excessively frequent passage of stools at least three time per day and decreased consistency of fecal discharge as compared with an individual rsquo s normal bowel pattern. Diarrhea is one of the main cause of morbility and mortility of child in developing country. Drug utilization of diarrhea should be rational and comprehensive. This research aimed to evaluate the usage of diarrhea medicine in pediatric outpatient Karya Bhakti Pratiwi Hospital in 2016. The study design was cross sectional and data was collected retrospectively from outpatient prescriptions and Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS. The analysis was done through quantitative and qualitative using ATC DDD Anatomical Therapeutical Chemical Defined Daily Dose method. Samples were pediatric patients who prescribed diarrhea drugs for period January to December 2016. Based on the analysis, the characteristics of diarrhea patients were mostly in male and the most infected patient was in age of 1 to 3 years. Quantity of drug utilization of diarrhea drugs are zinc 0,83 DDD 1000 patients days, cefixime 0,41 DDD 1000 patients days, cotrimoxazole 0,19 DDD 1000 patients days, loperamid 0,09 DDD 1000 patients days, and metronidazole 0,02 DDD 1000 patients days. Diarrhea drugs made up the DU90 were zinc 53,74, cefixime 26,69, and cotrimoxazole 12,1. The uses of diarrhea drugs in Karya Bhakti Pratiwi Hospital 2016 is compliance with Hospital Formulary 10.