ABSTRAKPenelitian ini membahas kebangkitan kretek di Kediri tahun 1950-1959. Industri kretek telah memberi sumbangan berarti bagi penerimaan negara serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi buruh-buruh dan masyarakat yang terlibat dalam industri ini sejak masa kolonial, salah satunya di Kediri, yang merupakan daerah perkembangan industri kretek terbesar kedua setelah Kudus. Akan tetapi, industri ini mengalami keterpurukan sejak tahun 1942 hingga 1950. Mamasuki tahun 1950 industri kretek di Kediri mulai bangkit kembali, namun berbagai rintangan harus dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah berupa penelusuran sumber heuristik yang dilakukan baik dari arsip-arsip Kabinet RIS dan Kabinet Presiden serta majalah dan surat kabar tahun 1949 mdash;1959. Selain itu, fakta-fakta terkait lainnya, ditemukan dalam dokumen-dokumen sezaman yang dipilih secara cermat keabsahan dan kesesuaiannya kritik . Lalu, penafrisan interpretasi dilakukan dengan mengaitkan permasalahan, fakta, dan data-data temuan dengan situasi yang terjadi, kemudian disusun secara sistematis sebagai sebuah kisah sejarah historiografi . Proses konstruksi terhadap fakta-fakta tersebut melahirkan kesimpulan bahwa industri kretek di Kediri, Jawa Timur mampu menghadapi rintangan yang muncul dan mengalami kebangkitan pada tahun 1950-1959
ABSTRACTThis research discusses about kretek revival in Kediri from 1950 to 1959. The kretek industry has made a significant contribution to state revenues as well as providing employment opportunities for workers and communities involved in the industry since the colonial period, one of them in Kediri, which is the second largest development area of the kretek industry after Kudus. However, the industry suffered from 1942 to 1950. In 1950 the kretek industry in Kediri began to rise again, but various obstacles had to be faced. This research uses historical method in the form of source search heuristic done both from the archives of RIS Cabinet and Presidential Cabinet and magazines and newspapers from 1949 1959. In addition, other relevant facts, found in the contemporaneous documents carefully chosen its validity and suitability criticism . Then, interpretation is done by linking problems, facts, and findings to the situation, then organized systematically as a historical story historiography . The construction process of these facts led to the conclusion that the kretek industry in Kediri, East Java was able to face the obstacles that emerged and experienced a revival in 1950 1959.