Identitas merupakan suatu hal yang cair, situasional, dan dapat dinegosiasikan. Indonesia merupakan negara yang dihuni banyak etnik di dalamnya. Sebelum berdirinya negara-bangsa bernama Indonesia, etnik-etnik yang mendiami wilayah nusantara telah eskis. Mereka etnik memiliki ciri, tradisi dan keunikan masing-masing. Menurut data terbaru 2016 jumlahnya dari Sabang sampai Marauke sekitar 700-an etnik dan subetnik. Skripsi ini akan mengkaji kontestasi identitas sekelompok pelajar asal Indonesia yang sedang sekolah di Universitas Mae Fah Luang MFU, Chiang Rai, Thailand pada kurun November 2016 mdash Februari 2017. Keberagaman identitas etnik di dalam kelompok pelajar Indonesia yang menamakan diri sebagai PERMITHA Perhimpunan Mahasiswa Indonesia simpul MFU mdash;memberikan warna dalam mosaic kebudayaan Indonesia. Setiap hari mereka berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pemahaman terbatas mengenai orang Indonesia, dan budaya Indonesia. Mereka berada di ruang-waktu space yang mengharuskan mereka untuk melakukan peralihan identitas etnik, nasional dan transnasional.
Identity are fluid, situational, and negoitable. Indonesia is a home for many ethnics. Before Indonesia was established as a nation state, those ethnics already exist. They ethnics have their unique tradition and way of life. Based on the newest source 2016 , there are from Sabang mdash Marauke about 700 ethnics and subethnics. This thesis will criticize the concept of Indonesia as identity, moreover its contest to their ethnic identities of Indonesian student group while they have studied at Mae Fah Luang University MFU , Chiang Rai, Thailand during November 2016 mdash Februari 2017. The diversities of ethnic identity group is called PERMITHA Indonesian Student Group Association that gives their variety in Indonesias cultural mosaic. Generally, they interact each other, yet has no idea about Indonesian and ldquo Indonesian culture. They were in the space which force them to switch their ethnic, national and transnational identity.