ABSTRAKWashington Consensus pertama kali dicetuskan oleh John Williamson untuk mendeskripsikan sepuluh kebijakan yang mendapatkan konsensus di Washington. Washington Consensus ternyata mengundang banyak kritik dari kalangan akademisi. Tugas Karya Akhir TKA ini melakukan tinjauan literatur mengenai perdebatan Washington Consensus dari tahun 1990 sampai 2016. Literatur-literatur tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan ideologi ekonomi politik internasional, yaitu liberalisme, nasionalisme, dan marxisme. Dalam liberalisme, terdapat dua kelompok pemikiran yang saling bertolak belakang, yaitu pemikiran yang mendukung dan mengkritik Washington Consensus. Di sisi lain, argumen utama dari nasionalisme adalah bahwa Washington Consensus tidak berhasil meningkatkan kinerja ekonomi negara-negara berkembang dan peran negara yang aktif dibutuhkan. Penulis-penulis marxis berargumen bahwa Washington Consensus bersifat reduksionis karena mengabaikan relasi power. Dalam perdebatan ini, muncul beberapa rekomendasi kebijakan untuk menggantikan Washington Consensus. TKA ini merefleksikan bahwa rekomendasi kebijakan pembangunan bertahan dalam perdebatan apabila didukung oleh kekuatan politik. Refleksi ini merupakan sebuah agenda penelitian yang dapat dilaksanakan di masa depan agar korelasi antara dukungan politik dan daya tahan endurance rekomendasi kebijakan pembangunan dapat dibuktikan.
ABSTRACTWashington Consensus was first coined by John Williamson to describe ten policies which command consensus in Washington. The emergence of Washington Consensus invites numerous critics from scholars. This writing aims to review literatures about the debate on Washington Consensus from 1990 to 2016. These literatures are grouped based on ideologies in international political economy, namely liberalism, nationalism, and marxism. There are two contrasting divisions in liberalism. One supports Washington Consensus while the other criticizes it. On the other hand, the main argument of nationalism is that Washington Consensus has failed to improve the economic performance of developing countries and the active role of state is needed. Marxist scholars argue that Washington Consensus is reductionist because it ignores power relations. From this debate, there are several policy recommendations. This writing infers that development policy recommendation will endure if it is supported by political power. This reflection is a potential research agenda to be conducted in the future so that correlation between political support and endurance of development policy recommendation can be proven.