ABSTRAKPenulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah story dapat digunakan sebaga metode baru dalam merancang sebuah sistem untuk arsitektur. Penelusuran dimulai dengan mempelajari sampah dan dampaknya terhadap mayarakat baik secara spasial, sosial, dan kultural. Dimulai dari pernyataan Waste in Transit, sampah dilihat sebagai suatu benda yang nilai gunanya sudah hilang atau berkurang. Dengan pemetaan akan siklus sampah, ditemukan suatu keadaan di mana benda menjadi transit terkait dengan posisi, material dan perlakuan manusia yang menyebabkan terbentuknya ruang transit. Ruang transit dapat menghasilkan pertukaran sosial yang kemudian digunakan sebagai basis dalam perancangan sebuah prototipe sistem transit guna menjawab akan kebutuhan arsitektur zero waste.
ABSTRACTThis undergraduate final project thesis aims to understand how a story can be used as a new method in designing a system for architecture. The process begins by studying waste and its impact on society both spatially, socially, and culturally. Starting from the Waste in Transit statement, garbage is seen as an object whose useful value is lost or diminished. With the mapping of waste cycle, a condition is found in which objects transit in relation to the position, material and human treatment resulting in the formation of transit space. Transit space can generate social exchange which is then used as a basis in designing a prototype transit system responding to the needs of zero waste architecture.