Latar Belakang: Identifikasi risiko mortalitas pascabedah diketahui hanya pada 66 pembedahan dan 34 sisanya tidak teridentifikasi. Modalitas P-POSSUM dianggap lebih superior dibandingkan dengan modalitas ASA dalam memprediksi morbiditas dan mortalitas karena memperhitungkan beban pembedahan.
Metode: Uji kesahihan ini dilakukan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Dilakukan penelusuran data fisiologis dan operatif dari enam puluh delapan pasien bedah risiko tinggi elektif kemudian dilakukan perhitungan prediksi risiko dengan koefisien perhitungan skor P-POSSUM dalam situs internet http://www.riskprediction.org.uk dan dibandingkan dengan luaran mortalitas aktual. Kesahihan dinilai dengan penilaian kemampuan kalibrasi dan diskriminasi. Dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan parameter-parameter P-POSSUM dengan mortalitas. Hipotesis penelitian ini adalah P-POSSUM sahih dalam memprediksi mortalitas 30 hari pasien bedah risiko tinggi dengan kemampuan prediksi lebih dari 80 .
Hasil: Kemampuan diskriminasi didapatkan dengan menghitung luas AUC yaitu sebesar 89.2 IK 95 0,756 ndash;1,000; p=0,000 . Kemampuan kalibrasi dinilai baik dari analisis Hosmer-Lemeshow p=0,23 . Pada analisis bivariat hanya hemoglobin p=0,003 , tekanan darah sistolik p=0,031 dan leukosit p=0,007 yang berhubungan dengan mortalitas. Pada analisis regresi logistik didapatkan hanya tekanan darah sistolik p=0,043 dan leukosit p=0,010 yang berhubungan dengan mortalitas.
Simpulan: P-POSSUM sahih dalam memprediksi mortalitas 30 hari pasien bedah risiko tinggi dengan kemampuan prediksi lebih dari 80 . Berdasarkan analisis bivariat didapatkan hemoglobin, tekanan darah sistolik dan leukosit yang berhubungan dengan mortalitas. Setelah analisis regresi logistik didapatkan hanya tekanan darah sistolik dan leukosit yang berhubungan dengan mortalitas. Kata Kunci: kesahihan, P-POSSUM, mortalitas, risiko tinggi
BACKGROUND Postsurgery mortality risk identified only in 66 surgery and 34 remain unknown. P POSSUM considered more superior than ASA stratification in predicting morbidity and mortality since it calculates surgical risk.
METHODS This research was performed in RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Physiological and surgical parameter of sixty eight high risk patients were taken from medical record and then risk prediction was calculated by calculation coefficient of P POSSUM scoring from http www.riskprediction.org.uk. The comparison between predicted and actual mortality was performed. Validation is assessed by calibration and discrimination ability. The researchers also analyzed the correlation between P POSSUM parameters and mortality. We hypothesized that P POSSUM valid in predicting 30 days mortality high risk surgical patients with predicting ability more than 80.
RESULTS Pada analisis regresi logistik didapatkan hanya tekanan darah sistolik p 0,043 dan leukosit p 0,010 yang berhubungan dengan mortalitas. Discrimination ability was assessed by calculating AUC area which is 89.2 CI 95 0,756 ndash 1,000 p 0,000 . Calibration ability is good based on Hosmer Lemeshow analysis p 0,23 . From bivariat analysis only hemoglobin p 0,003 , sistolic blood pressure p 0,031 and leukocyte p 0,007 have relationship with mortality. From multivariate logistic regression anylisis only sistolic blood pressure p 0,043 and leukocyte p 0,010 have relationship with mortality.
CONCLUSION P POSSUM is valid in predicting 30 days mortality high risk surgical patients with predicting ability more than 80 . From bivariat analysis only hemoglobin, sistolic blood pressure and leukocyte have relationship with mortality. From multivariate logistic regression anylisis only sistolic blood pressure and leukocyte have relationship with mortality. Keywords validation, P POSSUM, mortality, high risk