Latar Belakang. Meningioma memiliki jumlah kasus yang cukup banyak dan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien karena adanya gejala nyeri dan gangguan emosional. Karena itu, penting diketahui luaran dari hasil tindakan operasi pada pasien meningioma. Penulis menggunakan instrumen EORTC QLQ C-30 untuk menilai kualitas hidup pasien dengan meningioma sphenoorbita setelah operasi.
Metode. Penelitian ini adalah studi cross sectional. Subyek adalah penderita meningioma dengan hiperostosis sphenoorbita yang dilakukan pembedahan di RSUPN Cipto Mangunkusumo periode Oktober hingga Desember 2016 sebanyak 40 orang. Data diambil dari rekam medis pasien dan kuesioner EORTC QLQ-C30 yang mencakup status kesehatan global, fungsi fisik, fungsi peran, fungsi emosional, fungsi kognitif, fungsi sosial, dan gejala-gejala klinis.
Hasil. Berdasarkan perhitungan skor EORTC QLQ-C30 didapatkan adanya kenaikan yang bermakna secara statistik p-value
Background. Meningioma has a considerable number of cases and can affect patients quality of life due to pain and emotional disturbance. Therefore, it is important to know the outcome of surgical procedures in patients with meningioma. The authors use the EORTC QLQ C 30 instrument to assess the quality of life of patients with sphenoorbital meningioma after surgery. Method. This study was a cross sectional study. The subjects were patients with meningioma with hyperostosis sphenoorbita who underwent surgery at Cipto Mangunkusumo Hospital from October to December 2016 as many as 40 people. Data were taken from the patient's medical record and the EORTC QLQ C30 questionnaire. Results. Based on the calculation of EORTC QLQ C30 score, there was a statistically significant increase p value